Warga Ring 1 Tuban Kepung Pintu Masuk JOB PPEJ

Warga Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban saat menutup pintu masuk JOB PPEJ. (khoirul Huda/bhirawa)

Warga Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban saat menutup pintu masuk JOB PPEJ. (khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa.
Kembali, puluhan warga Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban mengepung lokasi Tapak Sumur (Pad B) Lapangan Mudi, Blok Tuban, yang dioperatori Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ). Pengepungan beruntun itu terjadi, karena program tali asih yang ditawarkan sebelumnya dinilai tidak sebanding dengan besaran kompensasi.
“Warga tetap meminta kompensasi dicairkan, dan menolak program tali asih dua bulan,” kata Kepala Desa (Kades) Rahayu, Sukisno (13/12).
Dalam aksinya puluhan warga masih menggunakan skema yang sama. Dua pintu Pad B Mudi yang menjadi akses keluar masuk dilumpuhkan.
Selain warga, pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna (Kartar) Rahayu juga terlibat penuntutan kompensasi 2016. Semangat pemuda inilah yang senantiasa membakar semangat warga, dengan cara membunyikan motor kenalpot blongnya.
Berbeda dengan aksi sebelumnya yang hanya menempel spanduk di pagar. Kali ini warga menempelkan spanduk dan poster di seutas tali, kemudian dibentangkan di depan pintu masuk sebelah selatan.
Poster yang dibentang terpampang jelas, warga meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jabanusa untuk bertanggungjawab atas polemik yang menimpa warga Rahayu. Meminta Bupati Tuban, Fathul Huda turun tangan, dan meminta JOB P-PEJ berhenti beroperasi di Tuban.
“Operator Lapangan Mudi harus keluar dari Bumi Rahayu,” tegas Sukisno.
Hingga siang, massa masih bertahan di depan Pad B. Belum ada tanda-tanda perwakilan JOB P-PEJ menemui warga yang sejak pagi beroperasi. Tidak hanya itu, rencanaya besok (hari ini.red) warga dan Kartar Rahayu aksi long march dari Balai Desa Rahayu, menuju kantor DPRD, dan Pemda Tuban.
Ketua Kartar Rahayu, Miftahul Khoiri, membenarkan dalam suratnya bahwa aksi jalan kaki tujuannya meminta eksekutif dan legislatif Tuban turut serta menyelesaikan kompensasi dampak flare JOB P-PEJ.
“Aksi rencananya dimulai dari Balai Desa Rahayu pukul 06:00 WIB,” sambungnya.
Diketahui, sebelumnya pihak SKK Migas Jabanusa, Wabup Tuban, Noor Nahar Hussein, DPRD, Muspika Soko, telah berusaha memediasi warga Rahayu. Hasilnya masih sama warga bersama Pemdes Rahayu tetap menolak tali asih, dan berpijak pada surat perjanjian kompensasi 2009 dalam melakukan aksi. (hud)

Tags: