Warga Sekitar Destinasi Wisata Kabupaten Sidoarjo Dilatih Buat Souvenir

Suasana pelatihan ibu-ibu sekitar Candi Pari Porong sedang membuat souvernir. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk menumbuhkan wirausaha baru di sekitar lokasi Wisata Candi Pari Kec Porong Sidoarjo. Puluhan warga, utamanya ibu-ibu rumah tangga telah diberikan pelatihan membuat souvenir, agar mampu menghasilkan souvernir atau handicraft yang bisa menjadi buah tangan para wisatawan yang berkunjung ke Candi Pari.
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dana Riawati mengatakan, kalau kegiatan ini merupakan program peningkatan, penumbuhan dan pengembangan IKM (Industri Kecil Menengah), yang ada di wilayah Sidoarjo. Khususnya di wilayah sekitar Destinasi Wisata Candi Pari.
Jadi para ibu-ibu rumah tangga ini diberi pembinaan dan pelatihan dari limbah kulit yang bisa dibuat bros maupun gelang, juga dilatih membaut tas anyaman. Termasuk juga melukis kain ataupun di mukena, serta membuat aksesoris atau manik-manik cincin dan lainnya.
”Tak ketinggalan juga diberikan pelatihan manajemen keuangan, bagaimana cara mengelola keuangan yang baik. Semua itu dilaksanakan mulai tanggal 17 hingga 21 September 2018, di Candi Pari,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Fenny Apridawati menegaskan, kalau kegiatan ini dilakukan di Candi Pari, karena wilayah ini merupakan Destinasi Wisata oleh karena itu, untuk mendukung sekitarnya harus hidup IKM-IKM yang mandiri. ”Jadi jangan sampai tempat-tempat wisata itu sekitarnya dibiarkan kosong, harus ada produk lokal yang bisa menjadi oleh-oleh para pengunjung,” tegas Fenny Apridawati, Kamis (20/9) kemarin.
Menurutnya, kegiatan Bottom up ini nantinya diharapkan mampu tumbuh menjadi wirausaha-wirausaha baru yang tentu saja bisa meningkatkan kesejahteraan mereka. Adapun materi pelatihannya meliputi pelatihan pemanfaatan limbah kulit, decoupage, melukis di kain pembuatan aksesoris dan handicraft serta, pelatihan manajeman usaha.
Kami telah memasukkan pelatihan manajemen usaha, jadi peserta tak hanya dilatih dalam hal keterampilan dalam hal pembuatan souvenir saja. ”Tetapi berkelanjutan sampai peserta bisa memulai usaha, melihat peluang, potensi pasar dan menentukan harga pokok produksi. Pelatihannya sangat lengkap sekalian, karena harapan kami mereka terus bisa tumbuh,” pungkasnya. [ach]

Tags: