Warga Semakin Sadar KTP, Sumenep Minta Kiriman Blanko

Suasana warga Sumenep saat antri menunggu pembuatan KTP di Kantor Dispendukcapil

Sumenep, Bhirawa
Masyarakat Sumenep semakin sadar memiliki KTP. Dari dari 18 ribu lembar blanko yang dikirim pemerintah pusat sejak bulan April 2017 hingga saat ini tinggal 3.537 lembar yang belum terpakai. Namun, pemohon terus berdatangan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sumenep, Zaini melalui Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Zainudin mengatakan, pada bulan April Pemkab SumenepĀ  menerima blankco sebanyak 10 ribu lembar dan bulan Mei menerima lagi sebanyak 8 ribu lembar, jadi total sebanyak 18 ribu lembar.
“Hingga saat ini sebanyak 14.463 lembar sudah dipakai, jadi tersisa sebanyak 3.537 lembar yang belum terpakai,” kata Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Dispendukcapil Sumenep, Zainudin, Senin (25/9).
Zainudin menyatakan, sejak April hingga sekarang, rata KTP yang tercetak setiap hari sebanyak 260 lembar KTP. Sementara pemohon lebih banyak lagi. Proses pembuatan KTP dari perekaman data hingga selesai membutuhkan waktu relatif lama dan antara satu pemohon dengan yang lain tidak sama, karena kadang-kadang terjadi keterlambatan proses masuknya data dari daerah ke pusat.
“Proses pembuatan KTP itu kami tidak menjanjikan satu hari selesai, karena kadang-kadang terjadi problem. Makanya kami beri waktu dua hari pembuatan KTP bisa selesai, kalau selesai satu hari ya alhamdulillah,” ucapnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, total jumlah penduduk Sumenep saat ini sebanyak 1.126.724 orang. Dari total jumlah penduduk tersebut sebanyak 878.609 wajib KTP. Dari total wajib KTP itu sebanyak 721.968 orang sudah melakukan perekaman data e-KTP, dan warga yang sudah memiliki KTP sebanyak 671.783 orang.
“Total warga Sumenep yang sudah merekam data KTP sebanyak 83,44 persen. Kami targetkan hingga ahir tahun ini tuntas seratus persen,” janjinya.
Ia menarget, proses perekaman data hingga pembuatan e-KTP di Sumenep tuntas 100 persen pada ahir tahun 2017 ini. Sebab, petugas sudah menyebar ke sejumlah daerah yang dinilai menjadi lumbung warga yang belum melakukan perekaman data diri. “Salah satu buktinya, kami ke pesantren-pesantren dan sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman data diri warga wajib KTP. Jadi, hingga akhir tahun ini kami optimis tuntas seratus persen,” imbuhnya. [Sul]

Tags: