Warga Sidoarjo Dinilai Pilih-pilih Pekerjaan

5-foto-BKT yang digelar di sidoarjo-Ach-1Sidoarjo, Bhirawa
Walau banyak berdiri perusahaan, namun jumlah pengangguran di Sidoarjo masih banyak. Menurut data Dinsosnaker Sidoarjo, jumlah pengangguran di kota udang ini mencapai angka 50 ribuan.
Menurut Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnaker Sidoarjo, Drs Handoko MSi, menurut evaluasi yang sempat dituangkan dalam tesisnya, salah satu faktor penyebabnya karena motivasi kerja dari warga Sidoarjo untuk dapat pekerjaan termasuk rendah. Mereka dianggap pilih-pilih pekerjaan.
”Mereka banyak yang mencari pekerjaan yang enak tetapi bayarannya besar,” sebut Handoko, saat ditemui di kantornya, usai menyelenggarakan Bursa Kerja Terbuka (BKT) Sidoarjo 22 Mei Kemarin, di gedung serba guna GOR Sidoarjo, belum lama ini.
Tetapi kalau pencari kerja dari warga pendatang yang ingin kerja di Sidoarjo, misalnya dari Ngawi atau Ponorogo, menurut Handoko, niatnya benar-benar ingin bekerja. Ini dikarenakan, kalau para pendatang itu tak kerja, maka mereka tak akan makan. Tetapi kalau warga Sidoarjo,  bila mereka tak kerja masih bisa ikut orang tua. Sehingga walau di Sidoarjo banyak industri, tapi karena mereka masih pilih-pilih, akhirnya masih banyak penganggurannya.
”Mereka itu ingin mencari kerja yang enak, harusnya kan dimulai dari yang gak enak dulu,” tutur Handoko yang mengaku pernah bekerja di Pabrik Maspion 1 Sidoarjo itu.
Karena hingga kini masih banyak pengangguran di Sidoarjo, sampai-sampai BKT yang biasanya setahun digelar cuma sekali, khusus tahun 2014 ini sampai harus digelar 2 kali. Pertama pada Bulan Mei lalu, sedangkan pada BKT kedua akan kembali digelar Bulan November mendatang.
”Ini agar pengangguran yang masih ada di Sidoarjo itu, cepat bisa berkurang dan terserap dalam lowongan pekerjaan yang disediakan perusahaan-perusahaan yang ikut BKT,” ujar Handoko.
Pada BKT pertama lalu diikuti 50 perusahaan, dengan menyediakan  lowongan sekitar 70 ribu.
Tetapi lanjut Handoko, untuk mengantisipasi mereka yang masih tetap pilih-pilih pekerjaan di  perusahaan,  pihaknya juga membuat program pelatihan kerja. Mereka tak harus kerja di perusahaan. Tapi mereka dididik untuk menjadi wirausaha. [ali]

Keterangan Foto : Wabup Sidoarjo, MG Hadi Sucipto SH, ketika memantau bursa kerja terbuka pada Bulan Mei kemarin, yang digelar Dinsosnaker Sidoarjo. [ach/bhirawa]

Tags: