Warga Sidoarjo Tunggu Safari Keluarga Berencana

Ali Imron

Ali Imron

Sidoarjo, Bhirawa
Adanya Safari KB sangat ditunggu-tunggu warga di Kab Sidoarjo. Dikarenakan dalam Safari KB, pelayanan KB diberikan secara gratis. Baik itu pelayanannya maupun alat kontrasepsinya (Alkon).
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kab Sidoarjo, Ali Imron SH MM, menyampaikan pada tahun 2015 kemarin,  Safari KB sebenarnya telah dilakukan di tiga kecamatan. Yakni Kec Krembung, Kec Jabon dan Kec Porong. Malah tahun 2016 ini telah dilakukan pada 18 kecamatan, sebentar lagi akan ada kembali pada acara TMMD.
Menurut Imron, pelayanan KB  itu semakin sering akan semakin baik, khususnya bagi masyarakat yang tak mampu membayar pelayanan KB. Karena itu, BPMPKB akan siap melayani masyarakat yang tidak mampu membayar pelayanan KB. Pelayanan KB kini selain bisa lewat BPMPKB, juga bisa lewat program BPJS. Kalau BPJS yang dilayani seperti Implant, IUD, Suntik dan Pil. Sedangkan yang dilayani BPMPKB diantaranya MOP dan MOW.
Imron juga menjelaskan, kondisi perkembangan KB  Kab Sidoarjo masih berada di tengah-tengah daerah lain di Prov Jatim. Sehingga tahun 2015 kemarin, KB di Kab Sidoarjo dapat permintaan peminat masyarakat (PPM) untuk pasangan usia subur (PUS) agar ber KB sebanyak 46 ribu. ‘Tapi mampu terealisasi sebanyak 39,464 atau 84,5%.
Agar perkembangan KB di Kab Sidoarjo semakin positif, maka menurutnya, harus selalu dilakukan evaluasi. Maka di Kab Sidoarjo, tiap bulan selalu dilakukan Rakor para penyuluh KB di 18 kecamatan. Ini untuk membahas program dan masalah serta mengevaluasi kerja pada bulan lalu.
Dalam Rakor kemarin, Imron menggarisbawahi tentang kurangnya petugas PLKB yang ada di Kab Sidoarjo. Kini jumlahnya ada 103 petugas PLKB. Mereka harus melayani pada  353 desa. Sehingga satu peugas PLKB harus melayani satu sampai empat desa. Idealnya hanya melayani dua desa saja.
Hal ini dibenarkan Agus Hidayat, Koordinator PLKB di Kec Buduran. Di kecamatan itu ada 15 desa. Satu petugas rata-rata menghandle tiga desa. Padahal satu petugas idealnya menghandle 2 desa. ”Petugas rata-rata pensiun atau dimutasi,” ujarnya.
Di Kec Buduran, alat kontrasepsi yang sangat diminati masyarakat diantaranya suntik dan pil. Tetapi menurutnya, tiap daerah punya pilihan yang berbeda-beda. Tetapi biasanya, kalau warga sudah mempunyai anak lebih dari dua, ia biasanya memberi saran untuk memakai alkon implant atau susuk dan IUD saja, agar lebih praktis. Di Buduran pria nya sulit untuk ber KB lewat MOP, padahal sudah kita berikan testimony. [kus]

Tags: