
Umat Hindu Tengger melakukan ritual melasti
Probolinggo, Bhirawa
Berbagai persiapan dilakukan umat Hindu Suku Tengger Kabupaten Probolinggo menjelang Yadnya Kasada 2018 yang akan dimulai Jumat malam (29/6). Kamis (28/6), umat Hindu Tengger melakukan ritual melasti sebelum ritual puncak Yadnya Kasada.
Ritual penyucian atau Melasti itu dilakukan di Pura Luhur Poten, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan ini dilakukan mulai sekitar pukul 11.00. Ada beberapa ritual dalam penyucian ini. Di antaranya, ritual Manggala, upacara sebagai pembukaan Melasti dilanjutkan menuju Watu Dukun dan kembali ke Pura.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo Bambang Suprapto, Jum’at 29/6 mengatakan, kegiatan melasti dilakukan bertujuan sebagai penyucian. Mulai dari alat upacara hingga penyucian umat. “Tujuannya, menyucikan diri dan penyucian alat yang akan digunakan sebagai upacara Kasada,” ujarnya.
Pura Luhur Poten yang akan digunakan sebagai tempat puncak Kasada juga disucikan. Penyucian menggunakan air suci yang diambil dari beberapa mata air di empat daerah.
“Sebelum dilakukan ritual Yadnya Kasada, semuanya sudah harus dalam keadaan suci. Itu, bertujuan menjauhkan diri dari berbagai hal buruk. Jika sudah suci semua, kami yakin akan dijauhkan dari hal buruk. Selain itu, ritual Yadnya Kasada akan berjalan lancar,” ujarnya.
Ritual Yadnya Kasada akan dilakukan mulai Jumat ini. Mulai dari pembuatan ongkek yang akan dilarungkan hingga pembukaan. Dini harinya, warga Hindu Tengger akan melakukan ritual Yadnya Kasada di Pura Luhur Poten. Sekitar pukul 05.00 WIB hingga menjelang petang akan dilakukan larung sesaji ke kawah Gunung Bromo.
Dikatakannya, sebelumnya beragam persiapan dilakukan umat Hindu Tengger untuk melaksanakan Yadnya Kasada, pada hari ini 29-30 Juni 2018, warga bergotong-royong membersihkan Pura Luhur Poten di Lautan Pasir Gunung Bromo, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Ini, dikarenakan pura ini menjadi pusat pelaksanaan ritual Yadnya Kasada umat Hindu Tengger. Mulai sekitar pukul 08.00 WIB, umat Hindu Tengger bersama sejumlah komunitas di kasawan Gunung Bromo melakukan bersih-bersih dengan peralatan seadanya.
Hampir semua sisi dibersihkan. Mulai bagian luar sampai bagian dalam. Seperti, ruang Mandala Madya dan ruang Mandala Nista. Begitu juga dengan ruang Mandala Utama juga dibersihkan meski sebenarnya tidak boleh dimasuki sembarang orang, kecuali umat yang hendak beribadah.
“Yang pertama pembersihan ini adalah penggambaran kebersihan fisik dari umat sendiri. Sehingga, membersihkan pura ini dilakukan. Sebab, sebelum menjalankan ritual-ritual yang ada, umat harus bersih fisiknya sebelum membersihkan jiwa melalui spiritual,” jelasnya.
Kegiatan bersih-berih pura ini dilakukan juga untuk mengajarkan kepada umat tentang pentingnya bergotong royong. Sebab, hidup di dunia ini tidak bisa hidup sendiri-sendiri. Melainkan, butuh pertolongan dari yang lain. “Ini juga sebagai bentuk pengajaran kepada umat untuk hidup rukun dan selalu bergotong royong,” tambahnya.(Wap).