Warga Tolak Penutupan Lokalisasi Guyangan Nganjuk

demoNganjuk, Bhirawa
Sosialisasi penutupan lokalisasi pekerja seks komersial (PSK) Guyangan Kecamatan Bagor, Nganjuk selama ini hanya menjelaskan langkah normatif dari pemerintah. Namun pemerintah tidak menjelaskan secara transparan soal kompensasi terhadap warga yang terdampak pasca penutupan lokalisasi PSK.
Akibatnya, ratusan warga Guyangan yang selama ini menggantungkan hidupnya dari lokalisasi akan menolak penutupan lokalisasi Guyangan dan memboikot setiap program Dinas Sosial (Dinsos) Nganjuk. Bahkan sejak dua hari terakhir warga terdampak sudah memulai aksinya, yakni tidak mengikuti setiap kegiatan sosialisasi dan pelatihan bagi penghuni kompleks Guyangan.
Ketua RW Guyangan, Sukarno (55) mengatakan, Pemkab Nganjuk melalui dinas sosial terlalu berbelit-belit dalam menjelaskan proses penutupan lokalisasi Guyangan. Semula, yang diprioritaskan adalah warga terdampak dengan iming-iming memberikan uang kompensasi, kenyataanya hingga saat ini sekitar 200 warga terdampak belum juga menerima kompensasi.
Justru yang didahulukan para pekerja seks komersial (PSK) dan mucikari. “Kalau para PSK itu sudah ditangani dan mereka kembali ke rumahnya masing-masing, bagaimana nasib kami (warga terdampak,Red),” jelas Sukarno, yang rumahnya berada di kompleks lokalisasi Guyangan. [ris]

Tags: