Warga Tuban Pasang Meja Makan di Jalan Provinsi

Warga sekitar yang sudah gerah dan lelah menolong penguna jalan yang jatuh akhirnya memberikan tanda bekas meja makan pada kubangan jalan nasional di Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Warga sekitar yang sudah gerah dan lelah menolong penguna jalan yang jatuh akhirnya memberikan tanda bekas meja makan pada kubangan jalan nasional di Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Karena membahayakan penguna jalan, serta kerap makan korban, jalan jalur Pantura Tuban tepatnya jalan Tuban-Surabaya mulai dari KM 8 Desa Tunah sampai dengan KM 12 Desa Gesing, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban akhirnya dipasang meja makan di tengah jalan.
“Tinimbang akeh korban sing tibo (dari pada banyak korban yang jatuh), lebih baik kita kasih meja makan bekas seperti ini, biar pemerintah tau, juga penguna jalan berhati-hati, utamanya penguna kendaran roda dua,” kata Wanto salah satu warga yang ada di sekitar lokasi (19/4).
Terdapat beberapa titik lubang yang membahayakan penguna jalan yang sering mengakibatkan utamanya pengendara motor terjatuh terperosok.  Aksi protes warga dengan memasang bekas meja makan dan batanya kayu di tengah jalan itu dilakukan sudah sekitar empat hari terakhir.
Meja dan kayu batangan tersebut di taruh persis di atas jalan yang berlubang dan tergenang air setelah turun hujan. “Kalau habis hujan, pasti lubang jalan yang rusak itu tergenang air. Jadinya sangat berbahaya,” kata Herman (40), warga lain yang juga ada di sekitar lokasi.
Lebih lanjut diterangkan, sebelum dipasang meja di atas jalan, berlubang dengan kedalaman sekitar 40 cm dan lebar lebih dari setengah meter tersebut sudah sering memakan korban. Beberapa pengendara motor sudah terjatuh akibat terperosok lubang jalan itu. “Pokoknya kalau habis hujan pasti ada yang jatuh terperosok, karena lubangnya dalam. Makanya biar tidak terjadi kecelakaan lagi oleh warga dipasang meja itu,” lanjut Herman.
Sebenarnya jalan berlubang tersebut sudah ada sejak sekitar satu bulan terakhir dan juga sudah pernah dilakukan perbaikan. Namun sejak sekitar dua minggu terakhir jalan kembali berlubang semakin dalam saat tergenang air hujan yang masih sering terjadi. “Pernah ditambal aspal, tapi rusak lagi. Sejak sekitar satu minggu ini rusaknya malah semakin parah,” ujarnya.
Dari pantaun bhirawa, sejumlah titik jalan yang kondisinya berlubang dan juga bergelombang juga terdapat di pertigaan pakah Desa Gesing, Kecamatan Semanding, Tuban. Di lokasi tersebut terdapat banyak sekali jalan berlubang yang tergenang air dan juga sering mengakibatkan pengendara motor. “Kondisinya sudah rusak parah mas, tadi baru saja ada sepeda motor yang jatuh untung tidak apa-apa. Kalau lewat sini harus pelan-pelan dan hati-hati,” terang Fajar Arianto.
Kepala Dinas pekerjaan umum (Dinas PU) Kabupaten Tuban, Ir. H. Choliq Khunasikh saat dikonfirmasi terkait dengan aksi protes warga tersebut mengungkapkan, bahwa jalan tersebut adalah jalan nasional, secara otomatis yang bertanggungjawab untuk  memperbaiki bukan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. “Iya, kita sudah cek di lapangan, karena bulan jalan kabupaten, hal ini (kerusakan jalan.red) akan kita sampaikan pada pemerintah provinsi, biar segera ada penanganan,” kata Choliq (19/4) saat dikonfirmasi via phonselnya. [hud]

Tags: