Warga Tutup Over Pass Tol Wilangan-Kertosono

Warga Desa Banaran Wetan Kecamatan Bagor tutup overpass tol Wilangan-Kertosono karena sering akibatkan warga celaka. [ristika]

Sering Kecelakaan
Nganjuk, Bhirawa
Pembangunan over pass (jalan diatas) jalan tol di Desa Banaran Wetan Kecamatan Bagor tidak tuntas mengakibatkan puluhan warga celaka saat melintas. Kondisi ini membuat warga melakukan aksi dengan menutup jalan yang memotong jalur tol Wilangan-Kertosono.
Penyebab banyaknya warga yang mengalami kecelakaan karena jalan yang dibangun dibawah jalur tol hanya dibangun separuh, sedangkan ujung jalan ditimbun dengan tanah ala kadarnya. Itupun lebarnya tidak sesuai dengan lebar jembatan.
Selain itu warga juga tidak bisa mengangkut hasil panen bawang merah dan komoditi pertanian dari sawah miliknya. Kondisi itulah yang menyebabkan warga menutup over pass tol di Desa banaran Wetan.
Salah satu warga Dusun Jatikampir Desa Banaranwetan, Bambang Prayitno mengatakan warga terpaksa melakukan aksi menutup over pass yang menghubungkan Dusun Jatikampir ke Desa Banaran Wetan.
“Pasalnya di over pass tersebut, sering terjadi kecelakaan laka tunggal hingga menelan korban karena akses jalan warga ke sawah, over pass yang menghubungkan Dusun Jatikampir ke Desa Banaran Wetan belum sempurna dan hanya di timbuni tanah urug. Maka dari itu, warga masyarakat setempat melakukan demo untuk penyampaian keluhan mereka,” terang Bambang Prayitno.
Bambang juga menegaskan, bahwa akses over pass yang semestinya sudah bisa digunakan masyarakat secara sempurna adalah tanggungjawab PT Adikarya selaku sumkon jalan tol trans Jawa yang melintang di wilayah Kecamatan Bagor.
Namun pihak PT Adikarya tidak memenuhi tanggu jawabnya menyelesaikan pembangunan jalan tersebut. “Karena over pass yang belum sempurna tersebut banyak warga yang mengalami kecelakaan,” keluh Bambang.
Warga yang rata-rata petani, berharap over pass tersebut segera diperbaiki agar akses menuju ke sawah lancar. Selain itu over pass juga dapat dilalui mobil pick up yang mengangkut bawang merah. “Karena over pas yang setengah jadi ini, harga bawah merah kami dan warga lain rendah, akibat mobil tidak dapat mendekati sawah yang sedang panen,”ungkap Bambang.
Terkait tuntutan perbaikan over pass yang menghubungkan Dusun Jatikampir ke Desa Banaran Wetan, Camat Bagor Kasno, Sos melakukan mediasi antara warga dengan pihak PT Adikarya di Balai Desa Banaran Wetan.
Minanto sebagai perwakilan dari PT Adikarya menyampaikan bahwa kendala pembangunan over pass adalah pembebasan tanah warga yang belum tuntas. Sedangkan pemilik lahan melarang pembangunan over pass sebelum ada kejelasan soal ganti rugi karena itu PT Adikarya hanya membangun over pass yang lahannya benar-benar sudah bebas.
“Sampai sekarang berkas soal ganti rugi sudah dibawa bagian pembebasan lahan, tapi belum turun ke kita dan belum ada informasi bahwa over pass tersebut bisa dilanjutkan pembangunannya,” terang Minanto.
Tetapi untuk keselamatan warga, perwakilan PT Adikarya akan mengamankan akses warga menuju sawah, untul meminimalisir kecelakaan. “Kita sudah janjikan ke warga, kita sudah mulai eksen mulai dari pagar, kita akan kasih sesek dulu sambil perapihan timbunan,” kata Minanto. [ris]

Tags: