Warning, Jatim Kemasukan 2 Mutasi Corona Baru

foto ilustrasi

Lagi-lagi, kasus mutasi Corona baru ditemukan di Indonesia. Berita terbaru, mutasi baru virus corona ditemukan di Jawa Timur. Penularan varian virus corona hasil mutasi tersebut terdeteksi dalam pemeriksaan menggunakan metode PCR pada dua pekerja migran yang sedang menjalani karantina di fasilitas pemerintah.

Identifikasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi kasus baru penularan virus corona penyebab Covid-19 varian B117 asal Inggris dan varian B1351 asal Afrika Selatan. Keduanya sama-sama membawa variant of concern (VOC) yang diwaspadai dunia. Penularan dua varian virus corona hasil mutasi tersebut ditemukan pada pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang ke Indonesia. Jumlah kasus penularan virus corona varian B117 seluruhnya 14 kasus dan jumlah kasus penularan virus corona varian B1351 seluruhnya dua kasus.

Merujuk dari hasil genome sequencing dari ITD Unair, kedua kasus varian baru Corona menambah deretan kasus penularan covid-19. Adapun total tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ditemukan positif Corona setiba di Jatim sebanyak 78 kasus. Sebanyak 76 di antaranya, saat diperiksa, sampelnya masih varian lama. Sedangkan 2 PMI, saat sampelnya di-sequencing, menunjukkan varian baru. Sedangkan, merujuk Data Pemprov Jatim, kasus Covid-19 di wilayah setempat bertambah 202 orang per Senin (17/5/2021) sehingga kumulatif ada 151.450 orang. Pasien sembuh bertambah 279 orang sehingga kumulatif 138.809 orang. Pasien meninggal bertambah 27 orang sehingga kumulatif 110.97 orang. Kasus aktif di wilayah dengan 38 kabupaten/kota ini sebanyak 1.544 orang, (Surabaya-Bisnis.com, 18/5/2021).

Melihat potensi penyebaran, penularan dan peningkatan angka kasus Covid-19 di Jatim, maka sudah saatnya para kepala daerah mengambil langkah antisipasi lebih awal dengan memperbanyak pemeriksaan untuk mendeteksi penularan varian baru virus corona serta mengingatkan warga untuk selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus corona. Konkretnya dengan melakukan testing secara masif. Selain itu, masyarakat juga wajib tetap menjalankan protokol kesehatan 3M; memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Asri Kusuma Dewanti
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang

Tags: