Wartawan dari berbagai media di Kota Malang melakukan aksi keprihatinan memprotes aksi premanisme yang dilakukan pada wartawan di Lumajang.
Kota Malang, Bhirawa
Solidaritas terhadap rekan sejawat dilakukan oleh jurnalis di Kota Malang, dengan menggelar aksi demo didepan Balaikota Malang, Senin 9/11 kemarin. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas aksi premanismen kepada para wartawan yang terjadi di Kabupaten Lumajang belum lama ini.
Koordinator aksi Yatimul Ainun, dalam orasinya menyatakan premanisme terhadap tiga jurnalis di Lumajang terkait kasus penambangan pasir, merupakan upaya untuk mengkerdilkan para wartawan.
“Jurnalis di Malang, melakukan protes keras atas ulah oknum yang dengan sengaja meneror para wartawan. Ini persoalan serius yang harus diselesaikan sampai tuntas, sebab teror yang dilakukan kepada wartawan mengancam keselamatan jiwa,”ujar Ainun. Lebih lanjut pihaknya menyatakan, tidak ada istilah bagi wartawan mundur menyuarakan kebenaran. Itulah sebabnya, berbagai organisasi wartawan seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Pewarta Foto Indonesia (PFI) Malang, dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Malang, menuntut kepolisian untuk mengusut tuntas kasus premanisme pada jurnalis tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Muhammad Taufik, sekretaris PWI Malang yang juga turut dalam aksi tersebut. Taufik menegaskan solidaritas kepada insan jurnalis itu dilakukan demi menunggu ketegasan penegak hukum dalam menjalankan tugasnya.
“Kita akan memantau terus sejauh mana, para penegak hukum menjalankan tugasnya. Siapapun pelaku penebar teror tidak boleh diistimewakan. Mereka harus mendapat hukuman setimpal dengan telah dilakukan,”tuturnya. Selain menggelar aksi solidaritas dan doa bersama, jurnalis Malang juga akan melaporkan kasus tersebit pada Presiden Joko Widodo. Rencananya Presiden RI akan datang ke Malang untuk menghadiri pembukaan event Piala Sudirman. [mut]
