Wartawan Sidoarjo Lakukan Aksi Solidaritas

Puluhan wartawan Pokja Sidoarjo meletakkan kartu identitas dan kamera yang ditaburi bunga. [achmad suprayogi/bhirawa]

Puluhan wartawan Pokja Sidoarjo meletakkan kartu identitas dan kamera yang ditaburi bunga. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Aksi kekerasan oknum TNI terhadap salah satu wartawan televisi nasional di Madiun mendapat kecaman dari berbagai pihak. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sidoarjo bersama Forwas (Forum Wartawan Sidoajo) juga menggelar aksi solidaritas, Senin (3/9).
Sambil membawa umbul-umbul bertuliskan kecaman terhadap oknum TNI di Madiun puluhan awak media cetak maupun elektronik, berpanas-panasan berorasi di Alun-alun Sidoarjo. Sebelum orasi mereka terlebih dahulu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negeri secara serentak, yang dilanjutkan dengan pernyataan sikap meletakkan peralatan tugas jurnalistiknya ditaburi bunga.
Ketua PWI Sidoarjo, Abdul Rouf, menyatakan kekecewaannya terhadap aksi premanisme oknum TNI di Madiun, yang diketahui telah melakukan perampasan alat kerja hingga kekerasan fisik terhadap kontributor NET TV, Sony Misdananto, Minggu (2/9) saat tengah melakukan peliputan. ”Kami menyikapi tindakan semena-mena oknum TNI yang kembali menimpa Jurnalis,” katanya.
Rouf menyatakan, aksi yang digelar di kawasan Alun-alun Kabupaten Sidoarjo itu merupakan wujud solidaritas dan kepedulian terhadap kejadian yang menimpa wartawan. ”Siapa lagi kalau bukan sesama wartawan yang peduli dan menolak anarkisme dan premanisme terhadap wartawan,” tegasnya.
Ada empat sikap yang dibacakan oleh PWI Sidoarjo, yakni mengutuk keras tindakan semena-mena oknum TNI terhadap insan pers. Mendesak Panglima TNI segera turun tangan membenahi perilaku anggotanya. Mendorong Dewan Pers, PWI Pusat dan Komnas HAM untuk mengawal penanganan kasus ini. Dan meminta semua pihak untuk menghentilan aksi kekerasan terhadap Jurnalis. [ach]

Tags: