Warung Berjaringan Diharapkan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Foto; ilustrasi

Foto; ilustrasi

Jember, Bhirawa
Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di tahun 2015. Ini dikarenakan hanya sektor ekonomi dari swasta dan masyarakat yang menggarakkan ekonomi di Jember. Sedang dari pemerinyah masih belum.
“Mudah-mudahan di penghujung tahun ini ada penggelontoran anggaran dari pemerintah. Karena saya mendapat informasi, banyak rekanan yang sudah selesai proyek masih belum terbayarkan. Jika ini tidak terselesaikan, saya khawatir ada kekhawatiran dari swasta untuk menggadeng pemerintah dalam pelaksanaan proyeknya,” ujar Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jember Achmad Bunyamin disela-sela acara temu Responden yang digelat BI Jember, Senin (5/12),
Saat disinggung proyeksi pertumbuhan ekonomi JemberĀ  2017, Pak Nyam panggilan akrab Achmad Bunyamin, belum bisa memastikan secara rinci kekuatan APBD 2017.” Nanti kita lihat kekuatan APBD Jember, jika kekuatannya lebih besar pemerintah bila dibanding swasta, berarti pemerintah yang akan menjadi strangernya. Artinya perekonomian ini ada di tangan pemerintah itu bandingannya,” ujarnya.
Namun Pak Nyam optimis di tahun 2017 Pemkab Jember akan menggenjot pertumbuhan ekonomi Jember secara signifikan.” Asal tidak besar diakhir tahun saja penggelontoran uangnya lho ya,” tandasnya pula.
Pak Nyam mencontohkan, program warung berjaringan yang akan dilaksanakan di tahun 2017 akan mempercepat pertubuhan ekonomi di Jember.” Program warung berjaringan akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi, asal dilaksanakan dengan baik dam benar. Saya sangat sangat konsen dengan program itu karena terkait dengan inflasi. Warung berjaringan khan ada dua, yakni warung kopi dan warung yang menjual produk lokal dan sembako. Kalau warung itu kemasannya bagus dan dijual lebih murah, bukan tidak mungkin masyarakat akan membeli di warung berjaringan ini. Sehingga perputaran ekonominya cepat,” tandasnya pula. [efi]

Tags: