Waspada Arus Mudik Lebih Awal

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau pemasangan fasilitas drive thrue disinfektan menuju akses Suramadu. Sampang dan Sumenep sampai sekarang masih zona hijau. [Adit hananta utama]

Polda Semprot Disinfektan Warga yang Menuju Madura
Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim memilih peningkatan pola pengawasan terhadap pergerakan masyarakat dari berbagai wilayah. Tak terkecuali bagi masyarakat yang terdeteksi akan melakukan mudik lebaran idul fitri lebih awal. Anggota Polda Jatim juga melakukan penyemprotan disinfektan kepada warga yang menuju Pulau Madura lewat Jembatan Suramadu.
Terkait hal tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan kordinasi dengan Forkopimda dan kepala daerah. Bagi daerah yang ternyata sudah mudik lebih awal, maka pihaknya melakukan kordinasi lebih intensif terkait titik check point. Seluruh elemen penting mulai dari Babibsa, babinkamtibmas, kepala desa dan lurah diharapkan melakukan deteksi sampai pada ruang isolasi dan observasi berbasis daerah.
“Kita tetap mengimbau, masyarakat Jatim yang merantau ke Jakarta apakah PKL atau pelaku UMKM yang terdampak covid-19 atau untuk kebaikan kita dan keluarga kita tetaplah di rumah,” tutur Khofifah saat menggelar konfrensi pers di Gedung Negara Grahadi, Minggu (29/3).
Kalau ingin tetap mudik, lanjut dia, mungkin bisa ditunda hingga hari raya Idul Adha. “Mudah-mudahan badai covid-19 cepat berlalu. Dan saat Idul Adha semua wabah bisa selesai dan mereka bisa melakukan mudik,” sambung Khofifah.
Menurut Khofifah, kewaspadaan terhadap penyebaran covid-19 harus terus ditingkatkan. Mengingat, jumlah sebaran zona merah terus meluas setiap harinya. Hingga kemarin, tersisah dua daerah yang masih masuk zona hijau. Sementara yang telah berstatus zona merah mencapai 17 kabupaten/kota dan sisanya merupakan zona kuning.
Hingga kemarin, dinamika sebaran covid-19 tercatat mencapai 90 kasus positif atau naik 13 kasus dari hari sebelumnya. Sementara total Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi 336 orang meningkat dari 307 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 5.071 kasus dari 4.568 kasus sebelumnya. “Hari ini tambahan zona merah Pamekasan, Banyuwangi, Jombang dan Tulungagung,” ungkap Gubernur Khofifah.
Dari dinamika tersebut, Khofifah juga menyampaikan kabar baik yakni penambahan lima pasien yang sembuh. Di antaranya ialah tiga dari Surabaya dan dua dari Malang. “Sebaliknya, kami juga turut berduka dengan adanya berita duka dari tiga pasien baru yang meninggal. Satu dari Surabay, satu Magetan dan satu dari Gresik,” ungkap Khofifah.
Peningkatan ini, menurutnya harus mendapat kewaspadaan dan kesiapsiagaan luar biasa. Karena itu, pada beberapa daerah telah diterapkan area khusus tertib physical distance (Jarak fisik) dengan menutup ruas jalan pada jam tertentu oleh Polda atau Polres. Begitu juga akses menuju arah Madura yang sejak emat hari ini dilakukan pengawasan ketat.
Jika terlihat ada pergerakan dalam jumlah rombongan, misal menggunakan bus dan terdeteksi mereka bukan warga Madura maka dipersilahkan menunda perjalanan. “Kita juga siapkan sekitar 500 meter sebelum Suramadu arah dari Surabaya, mulai kemarin disiapkan drive thru disinfektan baik ke arah Madura maupun sebaliknya agar masing-masing bisa mendapat pemeriksaan berlapis,” tutur Khofifah.
Tidak hanya mobilnya yang disemprot, tapi penumpang juga diminta turun dan dicek. Pola pemeriksan berlapis ini demi kebaikan dan kewaspadaan semua. “Pola ini juga diterapkan di terminal yang terkonfirmasi ada pergerakan masyarakat yang kembali ke daerahnya atau mudik lebih awal,” tutur mantan Menteri Sosial RI ini.
Sementara itu, Ketua Gugus Tracing Covid-19 Jatim Kohar Hari Santoso mengungkapkan, jumlah ODP yang semakin meningkat harus diartikan lebih baik. Sebab, orang-orang yang terpantau oleh pemerintah semakin banyak. “Artinya setelah mereka ditelusuri mendaat edukasi untuk menjaga dirinya,” tutur Kohar.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga membeberkan hasil tracing yang dilakukan terhadap sebuah kegiatan pelatihan di Asrama Haji yang melibatkan peserta dari berbagai daerah pada 9 – 18 Maret 2020. Dalam pelatihan itu terdapat dua nara sumber yang telah dinyatakan positif dan selanjutnya dilakukan tracing kepada seluruh peserta. Dalam pelatihan itu, peserta terbagi dalam 10 kelas yang berasal dari Kabupaten Tulungagung, Nganjuk, Kota / Kabupaten Blitar, Sidoarjo, Situbondo dan Kabupaten/ Kota Kediri.
Dari hasil tracing tersebut, Kohar mengakui terdapat beberapa peserta yang positif. Namun, pihaknya tidak menjelaskan detail pasien yang positif tersebut karena merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Sementara itu Kapolda Jatim Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan beserta jajaran turun langsung memantau penerapan physical distancing di Jatim. Khususnya bagi warga yang dari Surabaya hendak menuju ke Madura lewat Jembatan Suramadu, Minggu (29/3) dilakukan penyemprotan disinfektan.
“Polda Jatim mengambil langkah ini untuk mengantisipasi warga yang akan masuk kawasan Madura, kami lakukan penyemprotan. Ini dilakukan secara berlapis,disini dilakukan dan di terminal juga dilakukan. Tujuannya jangan sampai virus ini terus terbawa,” kata Irjen Pol Luki Hermawan di sisi Surabaya menuju jembatan Suramadu.
Bersama Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak dan Dandim Surabaya Timur. Luki menjelaskan, penyemprotan disinfektan ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Sebab dari pantaun tercatat banyak arus balik pemudik yang mendahului. Itu dikarenakan wilayah-wilayah lain ada perusahaan yang sudah mengistirahatkan pekerjanya.
“Semua aparat, mulai dari Provinsi, Kabupaten/Kota dan level Kelurahan melakukan kegiatan yang sama. Untuk mengantisipasi ini harus melakukan langkah-langkah yang bisa kami lakukan. Seperti yang ada di jalan kita lakukan penyemprotan. Dan yang di rumah diimbau untuk tidak keluar rumah,” ucapnya. [tam,bed]

Rate this article!
Tags: