Waspada, Cuaca Ekstrem hingga Januari 2015

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemkot, Bhirawa
Hujan disertai angin kencang masih akan mengguyur Kota Surabaya dalam beberapa pekan mendatang. Cuaca ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga Januari 2015. Untuk antisipasi terjadinya bencana, Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Pemkot Surabaya siaga 24 jam.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda  T Setyawan, mengatakan mendung tebal disertai angin yang berhembus kencang akan terjadi hingga Januari tahun depan. Cuaca ekstrem ini sebetulnya sudah terlihat beberapa minggu terakhir. Hal ini ditandai dengan mendung tebal serta volume petir yang banyak. Bahkan pekan lalu,  tercatat ada sekitar 1.000 kilatan petir di wilayah Jawa Timur. ” BMKG mencatat ini baru memasuki awal musim penghujan dan akan mengalami puncak pada akhir Desember hingga awal Januari 2015,” ujar Setyawan, Rabu (10/12).
Setyawan menjelaskan, bahwa cuaca ekstrem akan menyeluruh terjadi di Jatim, seperti Surabaya, Sidoarjo, Jombang, dan Malang. ” Khusus puting beliung yang menghajar Surabaya kemarin (Selasa), disebabkan mendung tebal atau cumulus nimbus. Itu merupakan tanda datangnya musim hujan,” tambahnya.
Datangnya awan tersebut, masih kata Setyawan, juga disertai dengan meningkatnya curah hujan disertai dengan angin kencang yang memunculkan gelombang laut hingga 1,5 meter lebih. ” Jadi, masyarakat harus lebih waspada karena pada musim ini sangat rawan pohon tumbang, reklame roboh. Jika tidak waspada, rawan memakan korban,” imbuhnya.
Sementara itu mengantisipasi  bencana  musim penghujan di Surabaya, Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB)  Pemkot Surabaya menyiagakan sebanyak 37 instansi  di bawahnya agar siaga 24 jam. Instansi tersebut bergerak cepat sesuai tugas kerja masing-masing bidang yang ditangani dan menjadi tanggung jawabnya jika sewaktu-waktu bencana datang.
Sekretaris Satlak PB Pemkot Surabaya Soemarno mengatakan, masing-masing instansi di Pemkot Surabaya saat ini telah diminta menyiapkan satgasnya masing-masing. Seperti Satgas DKP dengan peralatan mobil tangga dan mesin pemotong kayu akan bisa langsung digerakkan menangani pohon tumbang terutama di jalan-jalan protokol yang berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Demikian juga satgas Dinas Kebakaran yang digerakkan menangani dampak musibah bencana yang berada di ketinggian dan memerlukan keterampilan khusus.” Itulah tugas Satlak PB sebagai koordinator penanggulangan bencana. Instansi manapun jika diminta bergerak akan langsung bekerja sesuai bidang keahliannya masing-masing,” terangnya.
Soemarno menambahkan, pengendalian tugas Satlak PB dalam menanggulangi bencana semuanya ada di tangan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. “Artinya, perintah dan strategi yang disampaikan Wali Kota Risma dalam menanggulangi bencana yang terjadi akan langsung dikerjakan dan dilaksanakan satgas yang ada di lapangan,” tambahnya. [geh]

Tags: