Waspada Judi Bola Online

judibolaPiala Dunia sepakbola masih akan tayang langsung di televisi pada Jumat pekan depan. Tetapi bandar judi sudah siap-siap menggelar arena taruhan super-besar tanpa mengenal batas wilayah. Judi on-line akan menjadi ajang taruhan secara masif dengan beberapa bandar (ter-struktur). Selain menggunakan grup e-mail, Polisi juga mesti mewaspadai jejaring sosial lainnya, termasuk SMS melalui telepon seluler (ponsel). Mungkinkah dilakukan uji-petik ponsel di sekolah (dan kampus)?
Memang ada kesamaan antara olahraga prestasi dengan judi. Yakni, faktor menang dan kalah. Namun perbedaan mencoloknya adalah, bahwa kemenangan pada olahraga prestasi harus dipersiapkan selama bertahun-tahun. Pada era moderen, olahraga prestasi dipersiapkan dengan berbagai teknologi gerak tubuh. Terdapat teknologi peralatan olahraga untuk mempersiapkan atlet atau pemain agar bisa berprestasi. Juga (yang paling utama) utama pelatihan secara disiplin dan sistemik.
Sedangkan pada judi, kemenangan maupun kekalahan seluruhnya selalu seketika. Judi tidak bisa diduga-duga, kecuali pihak bandar yang hampir selalu menang. Bandar pun kadang bisa juga tiba-tiba jebol, lalu melarikan diri. Tetapi umumnya, judi selalu menyebabkan kebangkrutan pada kedua belah pihak. Efek lainnya, banyak ekses negatif yang mengiringi perjudian. Diantaranya, merusak mental (menjadi malas), karena selalu melamun berharap bisa kaya seketika.
Pada masa orde-baru yang kelam, perjudian pernah di-legal-kan. Bahkan pemerintah (dulu Departemen Sosial) menjadi penyelenggara judi secara formal. Ingat judi SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah) tahun 1980-an. Lalu pada awal dekade 1990-an diselenggarakan pula judi Porkas yang ber-altar olahraga. Judi nomor di-kreasi dengan gambar simbol cabang olahraga (semula gambar hewan). Konon dari hasil judi itulah prestasi olahraga Indonesia dibangun.
Kenyataannya, tidak pernah sukses memenangi ajang pertandingan pada level dunia. Hanya bulutangkis yang sebenarnya lebih dibiayai oleh beberapa pabrik rokok. Lebih lagi sepakbola, tidak pernah berprestasi pada level Asia. Mentok hanya pada SEA Games.  Padahal inilah cabang olahraga paling populer, paling menyerap anggaran. Sekaligus menjadi sumber penyimpangan dana APBD di berbagai daerah.
Sebenarnya seluruh masyarakat Indonesia rindu PSSI bisa mengirim timnas ke ajang sepakbola sejagad. Itu bukan mustahil, karena timnas Indonesia setidaknya telah beberapa kali tampil pada ajang tertinggi sepakbola sejagad. Untuk pertama kalinya berlaga di Piala Dunia tahun 1938. Lalu pada tahun 1956 timnas juga lolos ke even Olimpiade di Melbourne. Tidak ada medali yang bisa diraih, walau perunggu sekalipun.
Tapi berlaga pada even sejagad merupakan kebanggaan. Cerita yang selalu dikisahkan adalah aksi heroik timnas yang berhasil menahan imbang Uni Soviet (dulu) tanpa gol, pada leg pertama. Pemain terus berlari sepanjang pertandingan, sampai-sampai ketika permainan berakhir, banyak pemain yang membutuhkan bantuan oksigen. Sayangnya, dalam pertandingan ulangan keesokan harinya, gawang Maulwi Saelan dibobol empat kali tanpa balas.
Cerita indah berlanjut ketika timnas mengikuti kualifikasi Piala Dunia Swedia 1958. Timnas berhasil menyingkirkan Cina dan melangkah ke babak selanjutnya! Lawan yang harus dihadapi adalah Israel. Tentu saja Indonesia tidak bersedia melawan Israel, karena lebih mengakui Palestina. Timnas di-diskualifikasi, gagal melaju ke babak kedua. Tak masalah, karena olahraga harus berdasarkan idealisme yang kuat, terutama politik anti-zionisme.
Timnas Pra-Piala Dunia Swedia ini dipertahankan untuk Asian Games 1962 yang dihelat di rumah sendiri, Jakarta. Sayangnya, timnas terlibat suap, lalu dibekukan. Kini, prestasi sepakbola coba dibangkitkan lagi melalui timnas U-19 (dan U-16). Penggila judi, seyogianya memberikan uangnya untuk timnas U-19.  Dan, Polisi mesti terus merazia judi bola on-line. Sering-sering menyusup ke warnet. Kantor-kantor pemerintah dan swasta juga harus diwaspadai menjadi arena perjudian bola on-line Piala Dunia.

——- 000 ——–

Rate this article!
Waspada Judi Bola Online,5 / 5 ( 1votes )
Tags: