Waspadai Mamin Bercampur Borak dan Rodanium

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Masih ditemukannya kandungan borak dan rodanium pada makanan dan minuman Mamin oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya menjadikan masyarakat harus waspada akan keberadaannya. Mamin yang mengandung borak dan rodanium dapat menyebabkan penyakit pada pengkonsumsinya seperti mual, keracunan dan kanker.
“Beberapa waktu lalu kita (BPOM Surabaya, red) telah menguji sampel pada jajanan di daerah Ampel Surabaya. Dari hasil temuan kami menemukan ada beberapa jajanan yang positif mengandung borak dan rodanium yaitu borak pada krupuk dan rodamin pada es cincau,” kata Kepala BPOM Surabaya, Hardaningsih, MInggu (4/6).
Menurut Hardaningsih dengan penemuan makanan berbahaya pihaknya menghibau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang akan dikonsumsinya. Dengan memanfaatkan momentum puasa ini terkadang ada beberapa oknum pedagang Mamin berlaku curang seperti mencampur zat berbahaya pada Manim yang akan dijual kepada pembeli. ”Untuk itu sebelum membeli, pembeli harus cermat dalam membeli Mamin. Jika harganya murah dan warnanya mencolok maka perlu diwaspadai keberadaannya,” ucapnya.
Ia menghimbau kepada semua masyarakat untuk bersama-sama mengawasi dan melaporkan kepada BPOM dan Dinkes Kesehatan Surabaya jika sewaktu-waktu menemukan makanan yang berbahaya. Dengan kerjasama dan laporan dari masyarakat, BPOM dan Dinkes akan mudah dalam melakukan pengasawan dan tindakan. ”Untuk sidak pengujian sampel makanan di Ampel Surabaya, kami hanya melakukan teguran dan peringatan kepada penjual makanan yang mencapur makanan dengan zat berbahaya. Jika memang setelah dilakukan peringatan tidak memperbaiki maka akan diberikan hukuman,” tegasnya.
Menanggapi penyataan di atas, salah satu penjual Mamin di Apel Surabaya, Lina mengaku, selama ini pihaknya menjual Mamin tetap memperhatikan kesehatan konsumen, apalagi selama bulan puasa. Dengan menjual Mamin yang sehat dan harga terjangkau menjadikan usahanya dapat bersaing dengan penjual lain. ”Memang ada penjual Mamin yang nakal (Mencampur Mamin dengan zat berbahaya, red), akantetapi biasanya masyarakat sudah paham. Disini biasanya pembeli lama yang membeli Mamin, jadi konsumen sudah paham benar dengan Mamin yang akan dikonsumsinya,” teragnnya. [dna]

Tags: