Waspadai Penyakit Menular Pasca Banjir di Jatim

Foto Ilustrasi

Dinkes Jatim, Bhirawa
Masyarakat harus waspada terhadap ancaman penyakit yang diakibatkan oleh bencana banjir di saat curah hujan yang sedang tinggi seperti beberapa waktu belakangan ini.
“Karena banjir ya, paling diare, typhus bisa, leptospirosis bisa dari tikus yang kotorannya kena banjir,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek saat ditemui Bhirawa, Senin (11/3) kemarin.
Lebih lanjut Menkes menjelaskan, masyarakat harus menjaga kebersihan rumah saat musim hujan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kontaminasi kotoran hewan pada air yang bisa menular kepada manusia.
Menjaga kebersihan lingkungan, menurut Nila, perlu dilakukan agar tidak menyebabkan terjadinya banjir. Pasalnya, saat banjir terjadi, maka berbagai macam penyakit rentan menjangkit manusia. “Jadi memang sulit juga kalau sudah banjir. Tikusnya kan ikut lari juga, kencing di air banjir,” kata Nila.
Sebagai cara untuk mencegah tubuh agar tidak terinfeksi bakteri, kata dia, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan, rumah serta membiasakan mencuci tangan.
Namun apabila sudah terjadi banjir, dia menyarankan agar masyarakat mengungsi ke posko pengungsian yang telah disediakan untuk menjaga kondisi di lingkungan yang kering dan bersih.
Sementara, Kepala Dinkes Jatim Dr dr Kohar Hari Santoso juga mengingatkan terkait ancaman penyakit menular pasca banjir. “Yang harus diwaspadai adalah second attacknya. Yaitu penyakit yang timbul setelah kejadian banjir,” ujarnya.
Penyakit yang muncul itu biasanya penyakit kulit, diare, leptospirosis, snake bite, pes. Untuk mengantisipasinya yang perlu diperhatikan adalah kualitas air, sanitasi, nutrisi, dan shalter.
Sebelumnya, Dinkes Jatim ikut bergerak cepat menangani warga masyarakat yang menjadi korban musibah banjir di sejumlah daerah di Jawa Timur. Dinkes Jatim langsung koordinasi dengan Dinkes kabupaten/kota yang mengalami banjir serta mengirim sejumlah barang dan tenaga medis ke lokasi.
Dinkes Jatim, lanjut dr Kohar, sudah mengirim 1 perahu karet dengan bahan logistik berupa 30 dos paket obat-obatan, 100 liter Lisol, 40 kg klorin (kaporit). “Obat-obatan juga kita distribusikan. Alhamdulilah sampai hari ini tidak sampai ada korban meninggal dari musibah banjir ini. kami juga membawa makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil,” terangnya. [geh]

Tags: