Wawali Anggap Wajar Nilai UN Turun

Jpeg

Jpeg

Malang, Bhirawa
Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, menganggap wajar  apabila terjadi penurunan nilai ujian Nasional (UN) yang sifatnya fluktuatif, atau hanya beberapa siswa saja yang mengalami turun nilai.
“Kalau sifatnya fluktuatif hal itu bisa dimaklumi, karena pengawasan beberapa orang tua siswa masih kurang. Makanya persoalan tersebut tidak usah di besar-besarkan,” tutur Wakil Walikota Malang Sabtu (7/5) kemarin. Namun demikian, tandas Sutiaji jika penurunan nilai UN terjadi massif, maka hal itu menjadi catatan penting bagi Pemkot Malang untuk mengevaluasi.
“Kalau penurunan terjadi secara nasional, maka ada kesalahan sistem di pusat, tapi jika itu terjadi di tingkat lokal seperti Kota Malang, maka kami harus jujur dan berani melakukan evaluasi,”tukas Wakil Walikota yang juga seorang ustadz itu.
Pihaknya lantas menjelaskan, ada beberapa faktor yang bisa membuat nilai siswa turun. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bisa saja menjadi sebab nilai peserta didik merosot. Apalagi, dalam pantauannya, ada beberapa siswa yang kesulitan menghitung untuk mata pelajaran yang eksakta, seperti Matematika, Kimia, Fisika, dan sejenisnya, karena saat UN tidak diberi fasilitas alat tulis.
Misalnya siswa menggunakan rumus Aljabar, maka hal itu kan membutuhkan proses hitung, selama ini keluhan mereka soal itu dalam penyelenggaraan UN.
Sayangnya sejauh ini, Sutiaji, mengaku  belum mendapat laporan terkait menurunnya nilai UN siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dari Dinas Pendidikan.
Wawali menegaskan, tidak ada alasan bagi Dinas Pendidikan untuk tidak serius dalam menangani SMA karena statusnya akan diambil alih Provinsi.
“Karena ini masih tanggung jawab Dinas, maka harus maksimal dalam melayani SMA termasuk dalam hal UN,” tandasnya. Perlu diketahui, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang sudah mengantongi nilai hasil UN para siswa SMA, SMK dan Paket C dari pusat sejak Rabu (4/5) yang lalu tetapi pengumumman tetap dilakukan pada Sabtu (7/5) kemarin.
Berdasar data yang diperoleh Dinas Pendidikan Jawa Timur, nilai rata-rata Unas jenjang SMA-MA Kota Malang 66,37, dengan jumlah peserta 3.491. Selain itu, nilai rata-rata jurusan IPA yaitu 66,55 dengan jumlah peserta 2.299 siswa. Kemudian nilai rata-rata jurusan IPS 64,84, dengan jumlah peserta 926 siswa. Lalu, jurusan Bahasa lebih tinggi, yakni 71,25 dengan jumlah peserta 226. Sedang MA/Islam rata-ratanya 64,20 dengan jumlah peserta 40. Nilai rata-rata bahasa ini lebih tinggi dari nilai rata-rata tingkat provinsi yaitu 63,79 dengan jumlah peserta 110.004 orang.
Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Malang, Sri Ratnawati, mengatakan, kebijakan terkait nilai UN yang tidak menjadi patokan kelulusan, disinyalir menjadi salah satu faktor turunnya nilai siswa. Tahun ini nilai UN memang bukan penentu kelulusan. Tapi siswa harus ingat, untuk masuk ke perguruan tinggi, Nilai Unas dan Ujian Sekolah dijadikan pertimbangan.  [mut]

Rate this article!
Tags: