Wawali Kota Malang Tegaskan Tak Boleh Ada Lansia Terlantar

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko saat bersama lansia Selasa 30/10 kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko menegaskan, Pemerintah Kota Malang dibawah Kepemimpinan Wali Kota Drs. H. Sutiaji dan dirinya wajib memberikan jaminan hidup bagi lansia. Termasuk para lansia  yang terlantar.
“Semua lansia harus terus mendapat layanan,  dengan baik, mereka yang terlantar harus terjamin kehidupanya. Setidaknya makanan dan tempat istirahatnya harus diberikan secara layak. Kita perlakukan dia secara bermartabat,”tutur Sofyan Edi Jarwoko.
Pernyataan Sofyan Edi itu disampaikan, pada saat meninjau  Shelter Dinas Sosial Kota Malang Loka Bina Karya(LBK) Jalan LA Sucipto Gg. Makam no.25 A Kota Malang, Selasa 30/10 kemarin.
Menurut Sofyan Edi, , sebisa mungkin para lansia yang terlantar, jika masih memiliki kerabat atau keluarga, mereka akan diantarkan hingga sampai ke tempat tujuan. Namun jika tidak lagi memiliki tempat tinggal dan lupa alamat kerabatnya menjadi keharusan Pemkot Malang untuk merawat mereka.
“Ini persoalan yang sangat mendesak dan tidak bisa ditunda, bagaimanapun mereka butuh hidup. Pemerintah Kota Malang, harus menampung mereka sekaligus memberikan makan dan kebutuhan sehari-hari,”tukas peria yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang itu.
Diakui, Sofyan Edi, para lansia itu sebenarnya bukan semua warga Kota Malang, ada yang warga luar kota tetapi, mereka sudah tidak lagi punya alamat yang jelas, dan lupa dimana kerebatnya tinggal.
“Saya berdialog dengan para lansia, salah satunya adalah Bu Rahayu, penghuni LBK , secara fisik memang sudah renta, mereka warga luar Kota Malang,  tetapi saat ditanya dimana rumahnya  lupa. Yang begini ini kebutuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Malang, “imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Malang Dra Hj. Sri Wahyuningtyas MSi, menambahkan  data lansia di Kota Malang cukup banyak, tetapi ada sebagian mereka yang masih memiliki family atau keluarga.  Sedangkan yang tidak memiliki keluarga, ditampung di LKB.
“Mereka kita temukan, di jalan, dan dibawah jembatan, sementara  secara fisik tidak mungkin lagi untuk bekerja. Kalau yang masih  membawa KTP atau ingat alamatnya kita antarkan sampai ke tempat tinggal mereka. Yang lain kita tampung,”ujar Sri Wahyuningtyas.
Menurut dia, memberikan perhatian kepada para lansia ini, bukan perkara yang mudah. Karena  tidak mereka ditemukan dalam kondisi sakit dan lemah. Mereka terkadang juga tidak mandi beberapa hari.
“Ya terpaksa kita mandikan dulu sampai bersih, bajunya diganti agar layak, baru mereka kita masukan di LKB,”tutur Wanita yang kerap disapa Bu Yuyun itu. [mut

Tags: