Wawali Kota Pasuruan Berantas Pekat Harus Humanis dan Tegas

Wawali Pasuruan, Mas Adi bersama Kapolres Pasuruan Kota, AKBP R.M Jauhari dan Forkopimda saat memusnakan barang bukti hasil cipta kondisi jelang Nataru di halaman GOR Untung Suropati, Kota Pasuruan, Kamis (23/12). [Hilmi Husain/Bhirawa]

Kota Pasuruan, Bhirawa
Pemkot Pasuruan meminta aparat kepolisian dalam memberantas penyakit masyarakat (pekat) supaya bersikap humanis. Namun, tegas dalam penindakan. “Komitmen kami (Pemkot Pasuruan) adalah memerangi penyakit masyarakat di Kota Pasuruan. Karena pekat sangat merugikan kita semua. Tentunya harus mengedepankan sikap humanis, tapi harus tegas dalam penindakannya,” ujar Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo disela-sela kegiatan gelar apel pasukan dalam operasi lilin jelang Natal dan tahun baru (Nataru) di halaman GOR Untung Suropati, Kota Pasuruan, (23/12).

Mas Adi panggilan akrabnya berharap kondusifitas Kota Pasuruan yang sudah kondusif saat ini harus tetap terjaga. Demi Pasuruan Kota Madinah (maju ekonominya, indah kotanya dan harmoni warganya). “Kota Pasuruan jelang tahun baru ini sudah kondusif. Dan ini harus terus terjaga,” urai Mas Adi.

Polres Pasuruan Kota jelang Nataru memusnakan 13.000 minuman keras (miras) dari berbagai jenis. Selain itu, juga narkoba jenis sabu sebanyak, 2 ons dan 6.000 ribu pil serta knalpot brong sebanyak 105 buah. Kapolres Pasuruan Kota, AKBP R.M Jauhari mengungkapkan bahwa seluruh barang bukti yang dimusnakan merupakan hasil cipta kondisi jajaran Polres Pasuruan Kota jelang Nataru.

Miras dan narkoba merupakan salah satu penyakit masyarakat yang dapat menjadi sumber dari konflik atau tindak pidana. Karena jika mengkonsumsi, cenderung ke arah negatif. “Semuanya itu adalah penyakit masyarakat. Dan itu tindak lanjut dari laporan masyarakat. Makanya, kami terus bertekad memeranginya,” kata R.M Jauhari.[hil]

Tags: