Wawali Kota Probolinggo Ajak Semua Elemen Tak Lengah Tekan Penyebaran Covid-19

Pengalihan Arus Hingga Screaning Rt-Rw.

Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Tim Pelaksana Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Kota Probolinggo merilis adanya penambahan 1 pasien confirm terinfeksi COVID 19, Minggu 26/4/2020 malam. Satu pasien tersebut merupakan klaster berbeda dari dua klaster yang sebelumnya dinyatakan positif. Wawali Subri ajak semua elemen tak lengah tekan penyebaran Covid-19.
Melalui video conference (vidcon) dan live di akun media sosial facebook milik Pemerintah Kota Probolinggo, Wakil Satgas Mochammad Soufis Subri bersama Jubir Satgas dr Abraar HS Kuddah didampingi Sekda drg Ninik Ira Wibawati dan Plt Kepala Dinkes P2KB dr NH Hidayati menjelaskan data terbaru perkembangan COVID 19.
Per 26/4/2020, ada tambahan 2 Orang Dengan Pemantauan (ODP) dari total 259 orang (57 dalam pemantauan dan 202 selesai pemantauan). Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada 8 orang. Satu diantaranya meninggal, satu sudah selesai pengawasan sedangkan 6 pasien dalam pengawasan.
Sementara itu, pasien positif bertambah 1 orang. Jadi, ada 5 pasien positif. Satu sudah sembuh dan pulang, empat lainnya masih dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh. Satu pasien tersebut sebelumnya berstatus PDP.
“Pasien positif ini dari Maluku, ABK (anak buah kapal) yang kapalnya sempat bersandar di Surabaya. Pada 26 Maret masuk ke Kota Probolinggo. Memeriksakan diri ke RSUD dr Mohamad Saleh dengan kondisi batuk, muntah, mual dan anemia. Ditemukan ada pendarahan di lambung,” jelas dr Abraar.
Saat di rapid test, hasil pasien berinisial E, yang diketahui berdomisili di wilayah Kecamatan Kanigaran itu menunjukkan positif. Kemudian, saat diperiksa swab dan baru Sabtu (24/4) hasilnya keluar, ABK tersebut dinyatakan confirm COVID 19. “Petugas dari Surabaya sudah melakukan tracking untuk mengetahui pasti siapa saja yang kontak dengan pasien tersebut,” ujar pria yang juga jadi Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh tersebut.
Kini istri pasien berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala). Terkait kondisi pasien confirm lainnya yang saat ini sedang dirawat, disebutkan dalam kondisi baik dan stabil. Salah seorang pasien berinisial S dari klaster asrama haji Sukolilo Surabaya pun masih menunggu hasil swab terakhir, jika dinyatakan negatif akan segera dipulangkan untuk isolasi mandiri.
Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Satgas Percepatan Penanganan COVID 19 yang juga Wawali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri mengungkapkan, kewaspadaan terhadap penyebaran COVID 19 harus dijaga dan tidak boleh lengah karena penyebarannya bisa masuk dari berbagai pintu. Ia menuturkan, di Kota Probolinggo terdapat tiga klaster penyebaran COVID 19. Yakni asrama haji Surabaya (pelatihan tenaga kesehatan haji), Gowa dan Maluku.
“Kami, tim satgas ingin keterbukaan, kejujuran dan gerak cepat untuk memudahkan tracking yang dilakukan. Alhamdulillah dari tiga klaster tersebut tracking sudah didapat. Ini membuktikan begitu ada kasus kami langsung lakukan tindakan sesuai standar,” jelas Subri.
Wawali menambahkan, sesuai petunjuk Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, ada standar perlakuan pasien sesuai saran Kementerian Kesehatan yang dimodifikasi oleh pemerintah setempat. Misalnya, tracking erat meski rapid test negatif, harus swab dan karantina, tidak boleh isolasi mandiri.
Kemudian, PDP harus karantina, meski baru tes rapid-nya yang positif. “Kami harus lebih secure. Ini kami lakukan untuk mengantisipasi dan mempercepat tracking agar segera mendapat penanganan,” tuturnya.
Tim Satgas Penanganan COVID 19 di Kota Probolinggo melakukan berbagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona. Hal yang tegas diberlakukan adalah seluruh warga dilarang mudik ke Kota Probolinggo.
“Kota Probolinggo sudah menerapkan beberapa langkah yang awalnya check point, sekarang menjadi pengalihan arus. Ini (langkah) hasil kerjasama dengan pihak terkait seperti Polres Probolinggo Kota, Kodim dan Yon Zipur,” ujar Wawali Subri.
Untuk itu, bekerjasama dengan TNI-Polri-Satpol PP-Dinas Perhubungan melakukan penyisiran dengan mempersempit arus kendaraan dari luar kota tidak boleh masuk Kota Probolinggo. Penyempitan itu dilakukan di perempatan Pilang dan pertigaan Randupangger.
Bagi pengendara yang akan menuju Situbondo – Banyuwangi, dialihkan melewati jalur selatan. Demikian pula pengendara yang akan menuju ke Pasuruan-Surabaya tidak boleh masuk kota.
Jika dengan penyempitan jalan masuk kota masih ada yang lolos, maka screaning dilakukan di tingkat RT dan RW. Apabila mengetahui ada warganya yang baru datang dari luar kota, maka wajib dilaporkan dan dibawa ke tempat karantina di SMK Negeri 2.
Wawali juga menegaskan, rata-rata pasien yang ditemukan merupakan hasil kerja sama antara masyarakat, RT dan RW. Sebab, Kota Probolinggo mempunyai tim satgas COVID yang menjangkau hingga kecamatan, kelurahan hingga RT dan RW. Pintu masuk di stasiun pun dipastikan tidak ada pemudik yang datang. Sebab, tidak ada pergerakan kereta api yang beroperasional hingga waktu tertentu. Sedangkan di Terminal Bayuangga, tim gabungan pemantauan COVID-19 juga sudah siap.
Bagaimana dengan jalur laut? Menurut wawali, pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan dan KSOP punya protap dan prosedur yang sudah dijalankan sehingga tahu pergerakan orang yang masuk ke kota baik dari Indonesia atau luar negeri.
“Pada kenyataannya, sudah sedikit warga yang masuk dari pintu-pintu tersebut. Intinya, Kota Probolinggo tidak menerima pemudik. Dan, apa yang sedang kami terapkan akan terus kami benahi untuk memutus mata rantai penyebaran COVID 19 ini. Insyaallah, kami sudah siap,” tegas Wawali Subri.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan P2KB, ada 40 orang yang saat ini sedang menjalani masa karantina di SMK Negeri 2, di Jalan Mastrip. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Sidoarjo, Malang, Jambi dan TKI dari Maldives. Beberapa diantaranya berniat mudik dan pulang kampung. “Karantina pemudik memang tempatnya seperti itu dan harus diterima. Namun kami menyiapkan hak-hak untuk pemudik setiap harinya, bahkan pemeriksaan kesehatan secara rutin,” tambah Subri.(Wap)

Foto: Wawali Subri ikut mengatur pengalihan arus lalin.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Tags: