Wawali Mojokerto Apresiasi Budaya Tionghoa

Wawali Suyitno diantara anak-anak warga Tionghoa pengisi acara budaya leluhur etnis Tionghoa. [kariyadi/bhirawa]

Wawali Suyitno diantara anak-anak warga Tionghoa pengisi acara budaya leluhur etnis Tionghoa. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wakil Wali Kota Mojokerto Suyitno menghadiri acara perayaan Hari Raya Tiong Ciu di Klenteng Hok Sian Kiong Kota Mojokerto. Tiong Ciu merupakan perayaan musim gugur warga Tionghoa atau biasa disebut Tiong Ciu Pia atau makan kue bulan pia. Acara ini juga merupakan hari raya panen warga Tionghoa sebagai wujud rasa syukur kapada sang pencipta.
Pada perayaan yang dilaksanakan tanggal 15 bulan 8 penanggalan Imlek itu, Wakil Wali Kota didampingi pimpinan dan pengurus TITD, Hok Sian Kiong, menyaksikan pentas seni dari warga tionghoa dengan didahului acara makan bersama. Budaya Tionghoa ini mencerminkan nilai luhur, kebiasaan dan bakti kepada leluhur.
Suyitno datang mewakili Wali Kota Mas’ud Yunus mengapresiasi budaya luhur warga Tionghoa sebagai salah satu kebudayaan tertua di dunia yang sudah ada sejak berabad-abad tahun yang lalu dan masih bertahan pada zaman sekarang.
”Budaya ini merupakan budaya warisan leluhur yang harus terus dirawat. Sejalan dengan penghargaan terhadap alam, bagaimana seharusnya kita bukan hanya menghargai tetapi juga menjaga alam,” ungkap Wawali.
Suyitno sangat senang karena dengan merayakan tradisi ini, kebersamaan antar warga Tionghoa terus terjalin dengan baik. Dengan diundangnya pimpinan daerah di acara yang terbatas hanya untuk kalangan warga Tionghoa itu juga sebagai gambaran hubungan yang terjalin dengan baik antara warga Tionghoa dengan Pemkot Mojokerto.
”Semoga dengan selalu terjalinnya hubungan yang baik ini dapat membawa manfaat untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto,” harap Suyitno.
Keanekaragaman budaya dalam mempertahankan tradisi leluhur ini juga diapresiasi Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus. Menurutnya, keanekaragaman budaya dan agama di Kota Mojokerto ini mencerminkan Kota Mojokerto ini miniaturnya Indonesia.
”Semua pemeluk agama ada di Kota Mojokerto. Semua tradisi budaya selalu mendapat apresiasi yang tinggi. Tapi Kota Mojokerto yang beraneka ragam ini selalu aman, tentram, damai dan masyarakatnya rukun. Inilah cerminan dari Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika,” urai Walikota.
Untuk itu, Wali Kota selalu mengapresiasi masyarakat Kota Mojokerto yang selalu guyub rukun, bertenggang rasa dan saling hormat menghormati antarwarga dalam bermasyarakat.
”Ini adalah modal kita untuk mewujudkan Kota Mojokerto yang maju. Kota Mojokerto yang berbudaya dengan terus mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa kita. Kalau ini terus terwujud maka Kota Mojokerto akan selalu menjadi kota yang nyaman dan rakyatnya sejahtera,” jelasnya. [kar]

Tags: