Wawali Subri Gandeng Komunitas Kampanyekan Jatim Bermasker

Wawali Subri, ketua DPRD dan kapolresta bagi-bagi masker.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Kota Probolinggo menggelar kampanye penggunaan dan pembagian Jatim Bermasker dalam rangka adaptasi kebiasaan baru untuk mendukung percepatan penanganan Covid 19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Kampanye yang diinisiasi Polres Probolinggo Kota dengan melibatkan berbagai komunitas ini dilaksanakan di halaman Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Probolinggo, Kamis (10/9) pagi.

Kampanye dengan apel yang dihadiri Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya, Ketua DPRD Abdul Mujib, perwakilan anggota forkopimda, kepala KSOP, Manajer Pelindo III, FKUB, MUI dan kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Peserta apel terdiri dari TNI – Polri, Satpol PP, jajaran Bea Cukai, KSOP, komunitas dan koordinator Kampung Tangguh Semeru (KTS).

Sebelum pernyataan pernyataan, anggota KSOP membacakan pakta integritas integritas seluruh yang hadir. Kesepakatan itu berbunyi seluruh elemen masyarakat Kota Probolinggo menyatakan “Sanggup mematuhi dan mentaati melaksanakan protokol kesehatan. Sanggup dan sukarela membantu pemerintah mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid 19 di Kota Probolinggo. Sanggup bersama dengan masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan tidak melanggar protokol kesehatan. Sanggup dengan simpatisan akan menjadi pelopor protokol kesehatan “.

Pernyataan itu kemudian ditandatangani oleh Wawali Subri, Kapolresta AKBP Ambariyadi Wijaya, Ketua DPRD Abdul Mujib, Kasdim 0820, perwakilan Pengadilan Negeri, Kejaksaan, Ketua MUI dan perwakilan FKUB. Dilanjutkan penyematan rompi dan penyerahan masker simbolis yang diberikan oleh forkopimda kepada semua komunitas peserta apel.

Kapolresta AKBP Ambariyadi Wijaya menegaskan, berjalan melalui kampanye ini semua elemen masyarakat punya tekad yang sama dengan cara yang sehat. Dengan momen ini menjadi momentum bersama untuk menjawab pertanyaan masyarakat tentang kapan corona berakhir dan sampai pelaksanaan tugas yang beresiko ini berlangsung.

“Karena Covid 19 belum ada vaksinnya, ya sampai obatnya belum ditemukan semua harus menjalankan protokol kesehatan. Cuci tangan, memakai masker di semua kegiatan dan menjaga jarak, “ujar kapolresta.

AKBP Ambariyadi juga menyingung kenapa pelaksanaan kampanye dilaksanakan di pelabuhan. Yakni, untuk mengingatkan bahwa Kota Probolinggo punya pelabuhan yang menjadi pusat ekonomi.

“Semua ingin ekonomi pulih, jadi masyarakat harus sehat. Kalau tidak sehat, tidak bisa didasarkan pada apa-apa. Ayo satukan perasaan hati kita bahwa Kota Probolinggo milik semua, bukan hanya milik Pemkot, TNI dan Polri saja, “katanya. Wap

“Ayo edukasi masyarakat dan keluarganya karena Covid ini nyata. Banyak tokoh masyarakat kita yang tertular dan benar-benar sakit. Sampaikan kepada semuanya bahwa biaya perawatan Covid 19 ini mahal. Vitamin mahal, obat mahal perawatan mahal. Disamping sarana yang kurang. Kita hanya punya 40 kamar ruang isolasi di RSUD dr Mohamad Saleh, “lanjut kapolresta kelahiran Banyuwangi ini.

Untuk itu, peran serta semua masyarakat untuk mendukung pemerintah dengan pengawasan kesehatan. “Kondisi (pandemi) sudah luar biasa susah sekarang. Sudah 7 bulan. Jangan mengingatkan, enak-enak cari kerja tapi menulari keluarga di rumah. Harapan saya, ayo sehat, “pesan mantan Kasubdit I Direskrimsus Polda Jawa Timur itu.

Sasaran kampanye ini adalah komunitas sebagai jaringan dari sistem di masyarakat. Pemerintah memberdayakan komunitas untuk menyadarkan secara internal. “Karena keterbatasan personil Satpol PP, maka TNI dan Polri maka kami melibatkan komunitas. Kami rasa ini lebih mudah dan efektif. Kami tidak mengingatkan masyarakat bahwa sehat itu penting, Covid 19 itu nyata, “tegas kapolresta.

Wawali Subri menjelaskan selama 7 bulan forkopimda berkoordinasi, bersinergi bahu membahu untuk menyusun strategi memutus mata rantai Covid 19. “Kita semua tidak boleh lengah, lelah, dan putus asa. Maka kegiatan ini terus dilaksanakan agar masyarakat tidak sadar bahwa Covid 19 belum selesai, perekonomian juga terus bergerak. Masyarakat harus diberi pemahaman dan kesadaran komunitas bahwa ekonomi tetap tumbuh dengan protap kesehatan yang terus ditingkatkan, “jelasnya.

Kegiatan pagi itu cerdas bagi bagi-bagi bagi masker masyarakat, nelayan dan ABK (Anak Buah Kapal) di kawasan Pelabuhan Tanjung Tembaga.(Wap)

Tags: