Wawali Surabaya Whisnu Sakti Buana Mempersunting Teman Sekolah

Pasangan mempelai Whisnu Sakti Buana dan Dini Syafariah Endah melambaikan tangan sebelum diarak menuju Kantor DPC PDIP Surabaya Jalan Kapuas Surabaya usai prosesi akad nikah di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Selasa (10/1) kemarin. [gegeh bagus setiadi]

Bukan CLBK, tapi Wanita yang Dicintai selama 28 Tahun
Kota Surabaya, Bhirawa
Cinta lama yang terpendam. Mungkin kata-kata inilah yang pantas disandang Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menikahi Dini Syafariah Endah. Mereka berdua saling mengenal sejak masih duduk di bangku SMP Negeri 6 Surabaya. Komunikasi semakin intens dilakukan pria kelahiran Surabaya 22 Oktober 1974 dengan Dini pasca bercerai dengan istri pertamanya.
Suasana Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya pada, Selasa pagi (10/1) kemarin tampak ramai. Banyak orang mengenakan batik identik warna merah lalu lalang di sekitar Masjid Agung Surabaya. Tepat pukul 09.00 suara salawat diiringi rebana mulai terdengar. Dari pintu utama masjid tampak segerombolan orang memasuki gerbang diselingi terik Sang Surya.
Rupanya Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana berada di tengah-tengah ratusan orang yang mengiringinya. Putera bungsu Soetjipto Soedjono (almarhum) yang juga selaku Mantan Sekjen PDI Perjuangan yang dikenal tangan kanan Ketua Umum Megawati Soekarno Putri ini kemarin telah melepas masa dudanya yang telah dijalaninya selama 10 tahun.
WS sapaan akrab Whisnu Sakti Buana ini mengenakan baju serba putih bermotif lengkap dengan pecinya. Berkalung bunga melati, pria lulusan Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya bergegas menuju meja di hadapan penghulu. Ia tampak tenang ketika di sampingnya ada orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim yakni Gubernur Dr H Soekarwo. Pakde Karwo, sapaan akrab gubernur menjadi saksi nikah WS.
Berbagai prosesi mulai dari pembacaan ayat suci Alquran dilantunkan oleh pengurus masjid hingga pemberian wejangan. Prosesi akad nikah telah memasuki yang waktu yang ditunggu-tunggu yakni ijab kabul. Pada saat pembacaan ucapan sepakat antara kedua belah pihak, WS mengucapkan dengan lancar. Tidak ada yang salah sedikitpun untuk mengulanginya. Mimik wajah kedua mempelai terlihat sumringrah menandakan kebahagiaan usai melakukan ijab kabul.
Sah, kata itulah yang terucap dari ratusan orang yang menyaksikan langsung prosesi ijab Kabul ini. Detik itu juga, Whisnu Sakti Buana dan Dini Syafariah Endah telah resmi menjadi pengantin baru.  Sedangkan mahar pernikahan adalah perhiasan seberat 233 gram.
“Menyempurnakan langkah, kalau pemimpin tanpa pasangan itu belum sempurna. Supaya tidak jadi bahan omongan, masak Wawali Suroboyo duda terus,” kata Whisnu usai prosesi akad nikah kemarin.
Keluarga kedua mempelai tampak hadir di prosesi akad nikah. Istimewanya, tanggal pernikahannya bertepatan dengan HUT  PDI Perjuangan yang ke-44 tahun yang jatuh pada 10 Januari.
Prosesi akad nikah sendiri ditutup dengan melepas merpati putih dengan balon warna merah dan hitam di depan Masjid Nasional Al-Akbar sebagai simbol kedua mempelai melepas masa lajangnya.
Kedekatan Whisnu dengan Dini pada waktu itu hanya sebatas dekat alias bersahabat. Seiring berjalannya waktu, Dini ikut dengan orang tuanya di Jogjakarta. Namun, Whisnu yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya masih sering bertemu dan berkomunikasi.
Whisnu sebenarnya ingin acara pernikahannya digelar secara sederhana. Namun, rupanya kabar kebahagiaannya telah tersebar luas. Hal ini, direspon baik oleh WS lantaran banyak yang mendoakan pernikahannya.
“Awalnya memang tidak ramai-ramai, dirayakan bareng partai saja di Jalan Kapuas (alamat Kantor DPC PDIP Kota Surabaya, red). Tapi ternyata banyak yang tahu, jadi ya tidak apa-apa dirayakan. Toh banyak yang mendoakan buat kami,” terang Whisnu.
Meski begitu, Whisnu mengaku tidak memikirkan bulan madu seperti layaknya pengantin baru lainnya. Bahkan, ia memastikan tidak ada bulan madu pada pernikahannya kali ini. Karena dirinya langsung tancap gas menuju Jakarta untuk menghadiri HUT ke-44 PDI Perjuangan. “Tidak ada bulan madu, saya langsung berangkat ke Jakarta untuk menghadiri HUT PDI Perjuangan,” jelasnya.
Whisnu mengutarakan bahwa Dini adalah sosok yang dicintainya selama 28 tahun dan baru kali ini dipersuntingnya. “Iki duduk Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK) rek. Tapi ini wanita yang saya cintai selama 28 tahun,” katanya.
Sementara kakak kandung Whisnu Sakti Buana, Jagad Hari Suseno mengaku telah mengenal Dini sejak Whisnu masih di bangku SMP. Meski begitu, Jagad kembali bertemu Dini ketika ibundanya sedang sakit dua tahun yang lalu. “Saya kenal Dini dulu kan temen SMP-nya Whisnu. Dan terakhir bertemu saat ibu sakit dua tahun yang lalu,” terangnya.
Setelah akad nikah, prosesi syukuran pernikahan dilanjutkan di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya di Jalan Kapuas. Kedua mempelai menaiki mobil sedan hitam dan tak lupa membuka kaca untuk melambaikan tangan kepada para pengikutnya.
Prosesi akad nikah sendiri dihadiri hampir seluruh pengurus PDI Perjuangan di Kota Surabaya beserta anggota DPRD Kota Surabaya lainnya. Selain itu, sejumlah kepala dinas yang ada di tubuh Pemkot Surabaya juga terlihat menyaksikan prosesi akad nikah tersebut. Tak ketinggalan, ratusan simpatisan PDI Perjuangan juga menyaksikannya. [Gegeh Bagus Setiadi]

Tags: