Website KPU Tulungagung Diserang Hacker

Suprihno

Suprihno

Tulungagung, Bhirawa
Sepekan terakhir  ini website KPU Tulungagung tidak bisa diakses. Hacker telah meretas website milik penyelenggara pemilu di Kota Marmer tersebut.
Ketua KPU Tulungagung Suprihno SPd, MPd mengaku kerepotan dengan ulah hacker tersebut. Apalagi data-data tentang pemilu yang dishare di website ikut pula hilang teretas.
“Ulah hacker ini membuat masyarakat yang ingin mengakses informasi dari KPU Tulungagung jadi tidak bisa. Ini yang kami sesalkan,” ujarnya, Minggu (6/11).
Sejauh ini, KPU Tulungagung telah coba memperbaiki website yang diretas tersebut. Hasilnya, sudah 65 persen website KPU Tulungagung mulai pulih.
“Kami berharap besok (hari ini) sudah dapat pulih seperti sediakala. Sekarang Tim IT kami sedang terus berusaha untuk memulihkannya,” papar Suprihno.
Serangan hacker pada website KPU Tulungagung ini baru pertama terjadi. Suprihno menduga serangan terjadi setelah dalam beberapa bulan website KPU Tulungagung selalu aktif dalam memperbarui pemberitaannya.
“Sejak KPU mengoptimalkan opresional website, sepertinya hacker mulai tergoda untuk mengganggu. Informasi yang kami terima tidak hanya website KPU Tulungagung yang diretas, tetapi juga KPU-KPU daerah lainnya di Jatim,” paparnya lagi.
Website KPU Tulungagung termasuk yang paling aktif dalam mengupdate berita dibanding KPU kabupaten/kota lain di Jatim pasca pengoptimal website KPU se-Jatim. Setiap hari selalu ada berita kegiatan mereka yang diangkat dan dimuat dalam website.
Aktifnya KPU Tulungagung dalam menulis berita diwebsite tak lepas dari pembelajaran jurnalistik bagi semua karyawan termasuk komisioner KPU sendiri. Mereka secara internal diwajibkan untuk membuat berita di website KPU Tulungagung secara bergantian.
Suprihno membeberkan sejak diretas oleh hacker pada Senin (31/10) lalu, tampilan website KPU Tulungagung menjadi kacau. Berita-berita terbaru yang termuat  tiba-tiba urutannya menjadi berita lama. Bukan lagi berita yang tersaji di halaman utama. “Bahkan data-data hasil pemilu legislatif atau pilkada hilang,” terangnya.  [wed]

Tags: