Welcome Dinner, Hari Ini Jalan Wali Kota Mustajab Ditutup

Satgas Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Surabaya mengecat dinding akses menuju rumah kelahiran Bung Karno di Pandean IV No 40, Minggu (24/7) kemarin.  [gegeh bagus setiadi]

Satgas Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Surabaya mengecat dinding akses menuju rumah kelahiran Bung Karno di Pandean IV No 40, Minggu (24/7) kemarin. [gegeh bagus setiadi]

Rumah Bung Karno Jadi Salah Satu Destinasi Historical Package
Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Rekayasa arus lalu lintas (lalin) saat acara Prepcom 3 for UN Habitat  akan dilakukan, Senin (25/7) hari ini. Mulai pukul 16.00 sampai pukul 22.00 malam Jl Walikota Mustajab ditutup total dalam acara Welcome Dinner di Taman Surya Balai Kota.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Adewira Negara Siregar mengatakan, peserta dari perwakilan 193 negara atau sekitar 2.500 orang akan berjalan kaki dari Grand City Convex menuju acara Welcome Dinner di Balai Kota. Demikian juga arus lalu lintas yang menuju Jl Wali Kota Mustajab dialihkan ke Jl Ketabang Kali dan Jl Ngemplak.
“Arus lalu lintas dari Jalan Wali Kota Mustajab ke Grand City akan dialihkan mulai jam 3 sore dan ditutup total jam 4 sore hingga jam 10 malam,” kata Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Adewira Negara Siregar saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (24/7).
Adewira menjelaskan, untuk parkir para peserta tetap dilakukan di Grand City. Sementara untuk parkir pendukung acara akan diberi lahan parkir di Jl Kusuma Bangsa. Sementara untuk parkir mobil penjemputan para tamu usai Welcom Dinner dan kembali ke Grand City, akan diberi lahan di Jl Sedap Malam sisi utara, Jl Jimerto, Jl Wijaya Kusuma, Jl Pacar dan Jl Jaksa Agung.
Ditambahkan Adewira, penutupan jalan akan dilakukan juga pada 25-27 Juli di Jl Yos Sudarso, Wali Kota Mustajab, Boulevard, Ketabang Kali sampai traffic light Gubeng Pojok. Penutupan ini dilakukan karena ada even Festival Kalimas yang diisi lomba Perahu Naga dan Fashion Parade Perahu Hias.
“Alur menuju monumen kapal selam (Monkasel) ada penutupan jalan, demikian juga arus lalu lintas di sepanjang Kalimas akan ditutup total pukul 4 sore hingga pukul 10 malam,” tambahnya.
Selain itu, mantan Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Jatim ini mengaku, penutupan jalur akan dilakukan lagi pada 25-26 Juli. Hal ini bertepatan dengan even Festival Tunjungan (kuliner) dan pencanangan Surabaya merdeka dari sampah. “Mulai pukul 1 sore hingga pukul 11 malam, arus lalu lintas yang menuju ke Jl Tunjungan akan dialihkan ke Jalan Praban,” ucapnya.
Disinggung terkait pengamanan lalu lintas saat acara, lulusan Akpol 1999 ini menegaskan, pengamanan acara di pimpin sepenuhnya oleh Polda Jatim. Sebanyak 3.000 personel Polda Jatim dikerahkan guna pengamanan, ditambah dengan personel dari Polrestabes Surabaya dan Polsek jajaran.
“Seluruh anggota terlibat dalam pengamanan dan pengalihan arus lalu lintas. Semua fokus kepada penjagaan rute dan semua Polsek jajaran melakukan pengamanan di titik-titik kampung yang menjadi kunjungan peserta Prepcom 3 for UN Habitat,” pungkasnya.

Satgas DCKTR Bersih-bersih
Sementara itu rumah  kelahiran Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno di Pandean IV No 40 Kelurahan Peneleh dicat demi menyambut Prepcom 3 UN Habitat, Minggu (24/7). Selain mengecat rumah kelahiran Bung Karno, akses menuju rumah bersejarah ini yang dulunya penuh gambar mural di tembok juga dicat putih.
Dijadwalkan ada kegiatan city tour yang akan dilaksanakan hari ini. Rencananya akan dilakukan ke beberapa destinasi dengan berbagai tema kunjungan sesuai dengan tempatnya, seperti Historical Track Package, Museum Track Package, Heritage Track Package, Surabaya Religion Track Package, dan Surabaya Shopping and Culinary Track Package.
Rumah Kelahiran Bung Karnolah yang menjadi salah satu destinasi kunjungan pada Historical Package, selain menuju ke rumah HOS Tjokroaminoto, Rumah WR Supratman dan Tugu Pahlawan Surabaya, kini masih dalam tahap persiapan.
Pantauan Bhirawa, Sejak kemarin Minggu (24/7), Satgas Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Surabaya mulai mempercantik akses menuju rumah kelahiran Bung Karno. Dinding-dinding yang awalnya diramaikan dengan mural dan bergambar wajah Bung Karno dan berisi tentang semboyan khas Bung Karno ‘Jas Merah:  Jangan sekali-sekali melupakan sejarah’ kini rata dengan cat putih polos. Sekitar 100 meter dari ujung Jalan Pandean hingga menuju rumah kelahiran Bung Karno sekarang tampak bersih dan hijau.  “Sebenarnya saya nggak tega gambarnya bagus, tapi ini tugas,” kata Satgas DCKTR Kota Surabaya Suwito saat ditemui Bhirawa kemarin.
Rumah Bung Karno yang menjadi fokus tujuan, juga tak luput dari pengecatan oleh DCKTR.  Tamu negara ini dijadwalkan akan mengunjungi rumah kelahiran Bung karno hari ini. Namun, sayang ketika Bhirawa mencoba mendatangi rumah bersejarah itu untuk mengetahui lebih dalam tidak mendapat informasi. Sebab, pemilik rumah terlihat enggan untuk menyambut tamu yang datang.
“Maaf, biar Pemkot Surabaya saja yang menjelaskan, saya tidak tahu soal agenda kunjungan ini,” kata  Jamilah singkat sembari menutup pintu rumahnya kembali.
Sementara, salah satu tetangga Jamilah (pemilik rumah kelahiran Bung Karno), Suyono mengatakan rumah tersebut dihuni oleh empat orang yang rencana mau dibeli oleh Pemkot Surabaya. Namun, wacana pembelian rumah bersejarah ini belum terealisasi sampai sekarang.
“Pinginnya keluarga Bu Jamilah Pemkot Surabaya membeli rumah itu,  asal empat orang ahli waris bisa memiliki rumah sendiri-sendiri. Artinya, hasil dari penjualan rumah kelahiran Bung Karno ini bisa dibuat beli rumah kembali di Surabaya. Bu Jamilah sempat bilang ke saya gitu,” kata Suyono.  [bed,geh]

Tags: