Wilayah Semburan Lumpur Lapindo Sidoarjo Kini Jadi Lahan Menganggur

Ari Suryono. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Semburan Lumpur Lapindo tahun 2006 lalu telah mengakibatkan lahan tanah yang berada di radius sekitar 1.5 sampai 3.5 kilometer dari titik sembur Lumpur Lapindo di Porong Kab Sidoarjo, dari evaluasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kab Sidoarjo, hingga kini banyak mengalami kevakuman usaha dan investasi.
Menurut Kepala Dinas PM dan PTSP Kab Sidoarjo, Ari Suryono SSos MSi, karena tanah dan lahan di tempat itu selama ini dibiarkan menganggur oleh pemiliknya tanpa ada aktivitas. Pemilik meninggalkannya dengan beragam alasan. Mulai dari khawatir, takut dan trauma akan ada apa-apa lagi dari Lumpur Lapindo.
Bahkan, kata Ari, juga ada lahan tanah yang awalnya sudah dibeli investor, namun mereka masih merasa ragu-ragu untuk membangunnya. ”Ini dampak psikoligis dari terjadinya semburan Lumpur Lapindo, mereka khawatir bila membangun disana namun tidak aman,” kata Ari, belum lama ini.
Radius 1.5 km sampai 3.5 km itu masuk wilayah desa apa saja? Kata Ari, akan dilakukan identifikasi dan pemetaan. Sejak Lumpur Lapindo menyembur tahun 2006 lalu hingga kini, bila melihat perkembangan struktur tanah disana pergerakannnya wajar dan tidak kelihatan perubahan.
Sebetulnya, lanjut Ari, tak ada yang menjamin 100%. Namun semuanya belajar dari ilmu melihat pergerakan tanah. Maka kondisi lahan disana harus dipromosikan. Supaya calon investor bisa tahu, yakin dan tidak khawatir.
Tentu saja, kata Ari, Pemkab Sidoarjo akan mensuport calon investor yang berminat disana. Diantaranya dengan mempermudah pengurusan izinnya dan pengurangan retribusi dan pajaknya. Pemkab Sidoarjo juga akan mendukung membangun infrastruktur disana, supaya calon investor tambah yakin.
Upaya menuju program pengembangan kawasan di luar wilayah terdampak itu harus ditetapkan dalam Peraturan Bupati Sidoarjo. Supaya lahan tanah di wilayah itu tidak terus menerus menjadi kawasan mati dan ada manfaatnya.
”Setelah Lebaran usulan ini akan diserahkan pada Bappeda dan semoga cepat diidentifikasi,” kata Ari. [kus]

Tags: