Wimbo Janji Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah di 2018-2021

Para pengurus MES saat di sumpah jabatan

Surabaya, Bhirawa
Wimboh Santoso Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2018 – 2021 berjanji akan konsisten
sekuat renaga berusaha seoptimal mungkin untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita akan menjadikan MES sebagai akselerator bagi pertumbuhan ekonomi syariah dengan memaksimalkan dukungan SDM, IT dan infrastruktur ekonomi syariah lainnya. MES juga akan fokus pada pendirian LKMS berbasis pesantren khususnya Bank Wakaf Mikro yang sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo” tutur Wimboh Selasa (27/3) kemarin.
Total aset keuangan syariah Indonesia ungkapnya lebih lanjut, sampai Desember 2017 (tidak termasuk saham syariah) sebesar Rp1.133,7 triliun, atau 8,24 persen dari total aset sektor jasa keuangan Indonesia.
Lebih jauh dijelaskan bahwa, Jumlah itu terdiri dari aset perbankan syariah Rp435,02 triliun, aset asuransi syariah Rp40,52 triliun, aset pembiayaan syariah Rp34,48 triliun, aset lembaga non-bank syariah lainnya Rp24,14 triliun, sukuk korporasi Rp15,74 triliun, reksadana syariah Rp28,31 triliun dan sukuk negara Rp555,50 triliun.
Wimboh Santoso dilantik sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2018 – 2021 menggantikan Muliaman D. Hadad yang habis masa kepengurusannya, Sabtu lalu.
Pelantikan Wimboh dan pengurus baru MES dilakukan Ketua Dewan Pembina KH. Ma’ruf Amin, yang dilanjukan dengan pembukaan Rapat Kerja Nasional MES di Auditorium Plaza Mandiri Jakarta.
Wimboh Santoso terpilih sebagai Ketua Umum melalui keputusan sembilan orang Tim Formatur yang dipimpin oleh KH. Ma’ruf Amin setelah melalui banyak pertimbangan dan masukan dari anggota. Dalam sambutannya, KH Ma’ruf mengatakan Wimboh merupakan sosok yang tepat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan organisasi MES, karena memiliki komitmen yang kuat untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Pelantikan dan Rapat Kerja Nasional diikuti oleh 250 pengurus Pusat MES dan dihadiri oleh perwakilan Pengurus Wilayah, beberapa lembaga tinggi Negara, ormas Islam, lembaga keuangan syariah dan beberapa tokoh nasional.
Rapat Kerja akan merumuskan program kerja Pengurus Pusat MES selama satu periode ke depan (3 tahun) yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Dalam Rapat Kerja tersebut juga digelar Forum Pakar khusus yang diikuti oleh Dewan Pakar MES dengan tema “Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah Berbasis Pesantren sebagai Sarana Pemberdayaan Umat dan Strategi Mencapai Sustainable Development Goals (SDGs)”. Forum Pakar dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pakar, Perry Warjiyo (Deputi Gubernur BI) dan diikuti sebanyak 30 orang anggota Dewan Pakar. [ma]

Tags: