Wisata Air Panas Pacet Selesai Tahun ini

Wisata Air Panas PacetKab Mojokerto, Bhirawa
Janji Bupati Mojokerto menjadikan kawasan wisata Air panas Pacet menjadi andalan wisata Jawa timurddipastikan terwujud tahun ini, Untuk menjadikan destinasi wisata berstandard Nasional, MKP menggelontor dana Rp 50 miliar. Dijadwalkan proyek yang sekarang sudah memasuki tahap lelang itu, wisata prestisius bakal rampung tahun 2015 ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto, Didik Kusnul Yakin mengatakan, tahapan untuk pelaksanaan proyek sudah dilaksanakan. Bahkan, prosesnya sudah memasuki tahap lelang amdal dan perencanaan.
“Kita targetkan tahun ini rampung, saat ini prosesnya sudah masuk tahap lelang amdal dan perencanaan. Jika semua berjalan sesuai rencana, akhir mei lelang pembangunannya bisa dimulai sehingga bulan bulan Juli proyek sudah bisa mulai dikerjakan,” ujarnya, kemarin.
Didik menambahkan, sesuai rencananya, , pengembangan wisata air panas ini luasnya mencapai 65 hektar lebih. Nantinya, didalamnya  akan ditambahi waterpark. “Tak hanya itu saja, Pemkab juga akan melakukan perluasan lahan untuk parkir serta pembangunan pasar wisata di kawasan air panas,” terangnya.
Wisata pemandian Air Panas  di kawasan Pacet yang selama ini dikelola pihak ke tiga, kini pengelolaanya diambil alih Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Rencananya pengelolaan wisata pemandian yang berada di jalan menuju padusan air panas ini akan dikembangkan dengan penambahan beberpa fasilitas.
Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa mengatakan, tahun ini fokus pengembangan wisata di kawasan Pacet, yakni pengembangan wisata air panas. Anggaranya sudah disiapkan sekitar Rp 50 milyar untuk perbaikan fasilitas kolam dan penambahan wahana permainan.
Bupati pun optimis, rencana ini bisa dilaksanakan. Sebab sudah ada koordinasi dengan pihak Perhutani, untuk penambahan lahan dan tinggal pelaksanaanya saja.
Kebijakan Bupati MKP ini isambut positif pelaku pariwisata di Kabupaten Mojokerto. Menurut para pelaku wisata, perbaikan obyek wisata bakal menghidupkan wisatawan hadir. Dampaknya bisa menghidupkan sektor ekonomi yang lain. “Hotel maupun usaha makanan disekitar lokasi wisata akan ikut merasakan dampak positifnya. Efek secara ekonomi menjadi positif,” ujar Satuin, ketua Persatuan Hotel dan restoran indonesia (PHRI) Mojokerto. [kar.]

Tags: