Wisata Gunung Kawi Perlu Dilengkapi Wisata

Dewanti menari bersama penari sakera marlena (supriyanto/bhirawa)

Dewanti menari bersama penari sakera marlena (supriyanto/bhirawa)

Kab Malang, Bhirawa
Pesarean Gunung Kawi sangat tersohor di seluruh Nusantara, bahkan Asia. Namun keberadaannya belum mampu menjadi pengungkit bagi pengembangan ekonomi dan pariwisata di kabupaten Malang, khususnya bagi masyarakat kecamatan Wonosari.
Budiono Kepala Dusun Patuksari desa Kebobang kecamatan Wonosari Kabupaten Malang mengatakan Pemkab Malang perlu melengkapi wisata pesarean Gunung Kawi dengan wisata hiburan dan budaya. Sehingga masa tinggal wisatawan yang berkunjung bisa diperlama.
“Selama ini hanya sebagian kecil saja yang bermalam di sejumlah penginapan di sekitar pesarean. Itupun hanya berlangsung semalam, sisanya cenderung bermalam di kota Malang dan Batu,” ungkap Budiono, Rabu (18/11).
Ditambahkan pengembangan wisata hiburan dan budaya tersebut bisa dibangun di desa-desa di wilayah Wonosari, Ngajum dan Kepanjen. Misalnya dengan membangun gedung pertunjukan untuk kesenian tradisional, permainan modern maupun wisata alam.
“Pemerintah perlu mengangkat potensi wilayah yang ada, tentu perlu pendampingan dan dukungan pemerintah,” tegasnya.
Hal yang sama juga dikatakan Kahono dan Turiat. Saat mengikuti kampanye cabup nomor urut 2 yang diusung PDIP Dewanti Rumpoko, keduanya mengharapkan Dewanti bisa mengembangkan ada pengembangan wisata di sekitar Gunung Kawi, sehingga pengunjung pesarean tidak hanya mengunjungi wisata religi semata.
“Selama ini tidak ada upaya pengembangan wisata penunjang di sekitar Pesarean Gunung Kawi. Padahal potensi wilayah di sekitar Gunung Kawi sangat memungkinkan dikembangkan sebagai alternatif untuk mengisi waktu selama di kab Malang,” tutur Kahono.
Ditambahkan, untuk menuju tempat wisata pantai di Malang Selatan, mereka kesulitan karena jaraknya yang begitu jauh. Karena wisatawan mancanegara yang datang ke Gunung Kawi umumnya menginap di Kota Malang dan Batu.
“Di sini kan tidak ada hotel berbintang. Mau cari tempat hiburan di sekitar Gunung Kawi dan Kepanjen juga tidak ada. Padahal kesenian kuda lumping, bantengan dan seni tari topeng bisa dijual untuk wisatawan kalau dipentaskan di gedung,” jelas Kahono.
Menanggapi hal itu, Dewanti berjanji kalau nanti menjadi Bupati Malang, tidak hanya gedung kesenian yang dibangun. Pemerintah juga akan memberikan insentif bagi pegiat seni budaya tradisional, serta mengembangkan pariwisata secara terintegrasi.
“Potensi wisata yang ada harus dikembangkan secara terintegrasi. Selain itu juga bisa diintegrasikan dengan pembangunan wisata di Kota Malang dan Batu,” terang Dewanti.
Dijelaskan, banyak investor yang ingin menanamkan investasi di bidang pariwisata di kab Malang. Wilayah Gunung Kawi dan Kepanjen merupakan salah satu kawasan yang diminati seiring dengan berkembangnya Kepanjen sebagai pusat pemerintahan kab Malang.  [sup]

Tags: