Wisata Pacet-Trawas Mojokerto Rawan Longsor

Kondisi Jalur Pacet Menuju Trawas yang longsor akibat curah hujan tinggi akhir pekan lalu. [kariyadi/bhirawa]

Kondisi Jalur Pacet Menuju Trawas yang longsor akibat curah hujan tinggi akhir pekan lalu. [kariyadi/bhirawa]

Kab Mojokerto, Bhirawa
Dinas Pariwisata Kab Mojokerto memberikan atensi khusus ancaman bencana longsor di beberapa kawasan obyek wisata yang terletak di Pegunungan Pacet dan Trawas. Hal ini menyusul intensitas hujan yang cukup tinggi mulai awal hingga akhir Februari awal tahun ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kab Mojokerto, Didik Chusnul Yakin mengungkapkan, dalam kurun waktu puncak musim penghujan ini, kewaspadaan di lokasi Wisata Alam Pacet lebih ditingkatkan. ”Kita terus berkoordinasi dengan pihak Perhutani dan instansi terkait, dan terus mewaspadai terjadinya bencana alam. Jika memang kondisi dinyatakan membahayakan, maka kami akan menutup sementara sejumlah lokasi wisata pegunungan itu,” ujar Didik, Minggu (21/2) kemarin.
Antisipasi dini ini dilakukan untuk menghindari kejadian buruk berupa tanah longsor yang pernah terjadi di lokasi Wisata Pemandian Air Panas Pacet tahun 2002 lalu. ”Kami mempunyai pengalaman bencana longsor yang sangat dahsyat tahun 2002 lalu. Dengan kewaspadaan seperti ini, bisa mengantisipasi dan meminimalisir korban,” tambah pejabat alumnus STPDN ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Mojokerto juga menyatakan status siaga darurat bencana alam. Kondisi darurat  ditetapkan hingga 31 Maret 2016 mendatang. Penetapan status ini menyusul di musim peralihan kemarau ke hujan, banyak wilayah berpotensi terjadi bencana alam. Seperti puting beliung, tanah longsor dan banjir bandang.
”Kab Mojokerto dalam status siaga bencana, cuaca yang sangat ekstrim seperti ini menjadi salah satu pertimbangan,” ucap Kepala Pelaksana Harian BPBD, Tanto Suhariyadi, kemarin.
Menurutnya, selain Trowulan yang memiliki potensi angin puting beliung juga akan terjadi di wilayah Kab Mojokerto timur. Meliputi Kec Mojosari, Pungging, Trawas dan Pacet. ”Sampai beberapa hari kedepan potensi angin kencang masih terjadi. Kami minta warga yang berada di wilayah potensi atau di sekitarnya terdapat pohon besar harap meningkatkan kewaspadaan,” timpalnya.
Dari catatan BPBD, arah angin kencang yang terjadi hingga beberapa hari kedepan mengarah ke wilayah timur. Dari arah barat selatan menuju wilayah timur. Kecepatannya mencapai 30 kilometer per jam. Sementara potensi bencana longsor diprediksi terjadi pada wilayah-wilayah perbukitan dan area pergunungan.
Seperti di lereng Gunung Penanggungan dan Gunung Weliring. Meliputi kawasan Desa Seloliman Trawas, sebagian desa di Kec Ngoro sampai Obyek Wisata Air Panas Padusan, Kec Pacet. ”Beberapa hari ini kami sudah menerima laporan, di Trawas sudah terjadi hujan lebat. Nah ini yang perlu kita waspadai, curah air dari hulu ke hilir,” tegasnya. [kar]

Tags: