Wisata Petroleum Geo Heritage Wonocolo Dibuka

Bupati-Bojonegoro-Suyoto-secara-resmi-memimpin-langsung-soft-launching-Petroleum-Geo-Heritage-Wonocolo-wisata-migas-dengan-menekan-tombol-launching.- [achmad-basir./bhirawa]

Bupati-Bojonegoro-Suyoto-secara-resmi-memimpin-langsung-soft-launching-Petroleum-Geo-Heritage-Wonocolo-wisata-migas-dengan-menekan-tombol-launching.- [achmad-basir./bhirawa]

Bojonegoro,Bhirawa
Soft Lounching Desa Wisata migas Petroleum Geo Heritage Wonocolo yang dilaksanakan, Rabu (27/6) di Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro resmi dibuka langsung oleh Bupati Bojonegoro, Suyoto, dengan pembubuhan tanda tangan dan menekan tombol launching.
Ditemani, Roni Gunawan selaku Direktur Utama Pertamina EP, Jatmiko dari ahli geologi UPN Yogyakarta, Kapolres Bojonegoro AKBP Hendri Fiuser, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Kav Donova Pri Pamungkas, Ketua DPRD Bojonegoro Mitroatin, Field Manager Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Agus amperiyanto, Adm KPH Cepu Andro Kusdjianto dan beberapa jajaran satuan kerja terkait Pemkab Bojonegoro.
President Direktur Pertamina EP Rony Gunawan mengungkapkan, bahwa minyak adalah merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan sehingga semakin hari minyak Wonocolo yang selama ini dikelola secara tradisional oleh masyarakat nantinya minyak akan habis.
“Sehingga wisata ini merupakan pengalihan sebelum minyak habis,” katanya.
Wonocolo sebagai desa wisata diharapkan bisa menjadi solusi terjaganya kelestarian lingkungan tanpa mengorbankan kesejahteraan rakyat di wilayah sumur tua.
“Diharapkan setiap desa memiliki potensi wisata masing-masing, sehingga perekonomian rakyat bisa terangkat,” ujarnya.
Keberadaan sumur-sumur tradisional tersebut dengan tiang menyanggah kayu atau tripod yang dipadukan dengan keterampilan penambang menggerakkan slink dan mengarahkan timba minyak ke lubang sumur adalah pemandangan yang langka, yang tak ditemui di lokasi lainnya. Para penambang menarik timba dengan mesin truk bekas yang sudah dimodifikasi.
“Kami menyadari bahwa mengembangkan wilayah sumur tua Wonocolo sebagai obyek wisata mustahil bisa berhasil tanpa dukungan masyarakat lokal, termasuk para penambang yang selama ini menggantungkan hidup dari kegiatan eksploitasi sumur minyak secara tradisional,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Suyoto, menyatakan jika wisata ini adalah model unik didunia ini dan hanya satu satunya.
“Jika dibor dikedalaman 200 meter di daerah ini sudah keluar minyak,” katanya.
Berdasarkan kajian untuk minyak di daerah  wonocolo dan selatan adalah fosil darat. sedangkan Bojonegoro barat adalah dari fosil binatang laut.
“Desa Wisata Wonocolo juga menyajikan banyak hal salah satunya adalah energi terbarukan,” jelasnya.
Bupati menegaskan bahwa desa wisata ini memiliki sisi – sisi yang luar biasa di satu sisi pemberdayaan ekonomi kerakyatan namun adanya aspek menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Sehingga dari kegiatan ini diharapkan masalah lingkungan harus mendapatkan perhatian utama.
“Untuk menjaga eksistensi minyak tradisional ini akan diupayakan sustainable minyak aktifitas penampangan. Namun disisi lain dari aktifitas ini harus mempertahankan lingkungan dengan upaya tanaman harus di hijaukan,” pungkasnya. [bas]

Tags: