Wisata Snorkeling di Gili Ketapang Kab.Probolinggo Membawa Korban

Wisata Asyik Finding Nemo Snorkeling di Giliketapang Probolinggo.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Andi Nanda Kasih Hidayatullah (22) pria asal Gebang, Sidoarjo, tewas usai melakukan snorkeling, di pantai utara Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Minggu 20/8. Selain korban Andi, seorang rekannya yang juga satu rombongan, Andriyanto (23) pingsan. Snorkeling di Gili Ketapang, andalan wisata baru Probolinggo
Korban Andi, diduga tenggelam terbawa ombak usai melakukan snorkeling. Sedangkan Andriyanto, juga tergulung ombak namun ia berusaha berenang meski ditemukan tak sadarkan diri.
Tujuh orang rombongan ini, sengaja berlibur ke perairan pantai utara Probolinggo, karena ada wisata snorkeling. Mereka bertujuh menyelam bersama-sama. Namun, saat snorkeling berlangsung, korban Andi (tewas) naik duluan di bibir pantai. Belum sempat di bibir pantai, ia terbawa ombak. Begitu juga Andriyanto, yang hendak menyusul Andi, sempat terbawa ombak.
Dari pengakuan Anwar, salah satu gaet snorkeling, Senin (21/8 ) korban tenggelam justru usai melakukan snorkeling, korban tewas saat berenang. Yang saat ini kebetulan ada ombak yang datang.
Hingga saat ini 5 teman korban masih menjalani pemeriksaan intensif di Satuan Polisi Air Polres Probolinggo. Kelima teman korban dilakukan pemeriksaan terkait kejadian sebenarnya. Korban tewas langsung dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo, begitu juga korban Andriyanto, dirawat intensif di IGD RSUD yang sama.
Menurut Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin, korban tewas tenggelam justru pada saat melakukan snorkeling. Satu korban lainnya, sempat juga terbawa arus ombak hingga tak sadarkan diri hingga saat ini.
Hingga kini polisi akan memeriksa terkait izin wisata ekstrim snorkling di Pulau Gili Probolinggo ini, ujarnya.
Kepala Desa Gili Ketapang, Suparyonno menuturkan, ekonomi warga terdongkrak seiring makin bergairahnya wisata snorkeling di Desa Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Probolinggo. Wisata ini mulai menggeliat dalam setahun terakhir ini, sudah mulai menarik banyak wisatawan.
Tak hanya perekonomian warga setempat yang terdongkrak. Namun pelaku UMKM dan jasa transportasi laut ikut merasakan gairah wisata snorkeling itu. Rupanya setelah benar-benar wisata ini ditekuni para pemuda Gili Ketapang, hasilnya ekonomi masyarakat Gili Ketapang yang terlibat langsung maupun tidak langsung terdongkrak secara signifikan.
Selain snorkeling, UMKM setempat juga mulai menyediakan oleh-oleh khas masyarakat Gili Ketapang, Yakni kerupuk ikan Jenggelek. Tidak hanya itu, warga juga mulai mencoba kuliner ikan bakar khas Gili Ketapang, Sehingga para wisatawan yang stay malamnya bisa menikmati sajian ikan bakar. Untuk berkunjung ke Pulau Gili Ketapang, para wisatawan snorkeling dijemput di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo, katanya.
Di sini, wisatawan tidak hanya menyelam dan menikmati keindahan alam bawah laut. Namun, mereka bisa melakukan foto underwater dengan dibantu pemandu wisata snorkeling. Untuk melakukan penyelaman itu, para wisatawan akan dipandu 8 kelompok yang merupakan remaja dan pemuda Desa Gili Ketapang.
“Wisata bahari ini merupakan keinginan anak-anak muda desa kami yang selesai kuliah di luar daerah. Mereka punya tekat yang sama untuk mengangkat perekonomian. Terutama, melalui wisata snorkeling dan UKM (usaha kecil menengah),” papar Suparyonno.
Anak-anak muda itu awalnya studi banding di Pulau Seribu Jakarta. Kemudian, mereka pulang dan mempraktikkannya di pulau daerah asalnya. “Kami berharap dengan wisata bahari ini, terumbu karang bisa tumbuh dengan bagus. Ke depan kami bekerja sama dengan Desa Dringu (Kecamatan Dringu) dengan wisata sektoral, di Desa Dringu wisata mangrove, di sini terumbu karangnya,” tambah Suparyono.(Wap)

Tags: