Wisata Songgoriti Dilirik Lima Investor

lima investor dari Jakarta maupun Malang, Jatim, tertarik untuk mengelola area wisata dan Hotel Songgoriti milik Pemkab Malang

Lima investor dari Jakarta maupun Malang, Jatim, tertarik untuk mengelola area wisata dan Hotel Songgoriti milik Pemkab Malang

Malang, Bhirawa
Sebanyak lima investor dari Jakarta maupun Malang, Jatim, tertarik untuk mengelola area wisata dan Hotel Songgoriti milik Pemkab Malang yang berada di wilayah Kota Batu, setelah dibuka lelang melalui layanan pengadaan secara elektronik (LPSE).
Bupati Malang Rendra Kresna, mengatakan ada lima calon investor yang tertarik untuk bekerja sama dengan perusahaan daerah milik Pemkab Malang yang saat ini dikelola oleh PD Jasa Yasa tersebut.
“Sekarang kami masih melakukan tahapan verifikasi guna memastikan bahwa investor yang terpilih itu nanti merupakan yang terbaik, tidak hanya dari sisi manajerial, tapi juga segi pendanaan (finansial) serta rencana pengembangan ke depan terhadap hotel dan wisata air panas ini,” tegas Rendra, Selasa (1/7).
Rendra mengakui lelang terhadap aset Pemkab Malang yang ada di wilayah Kota Batu tersebut terpaksa dilakukan karena kondisinya stagnan, tidak banyak mengalami perubahan dan perkembangan signifikan. Dan, kondisi itu berlangsung sudah cukup lama, bahkan sudah puluhan tahun.
Sebenarnya, lanjutnya, manajemen ingin melakukan perubahan dan pengembangan untuk memajukan wisata air panas dan Hotel Songgoriti tersebut, namun terkendala dengan keuangan. Sehingga, solusi yang paling tepat adalah menggandeng investor atau pihak ketiga.
Sementara itu Direktur Administrasi PD Jasa Yasa Asyari mengaku pihaknya sudah memaparkan potensi dan kondisi pemandian air panas dan Hotel Songgoriti tersebut kepada calon investor. Saat ini hanya tinggal menunggu respon dari calon investor bersangkutan.
“Kami juga memaparkan investor yang nantinya memenangkan lelang pengelolaan kedua aset Pemkab Malang tersebut, paling tidak harus menyetorkan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp1,2 miliar per tahun,” katanya.
Apalagi, lanjutnya, target perolehan pendapatan atau PAD yang ditetapkan pada tahun 2014 sebesar Rp2,6 miliar (kotor). Namun, yang menjadi pemasukan bersih (setelah dikurangi biaya operasional) hanya Rp600 juta per tahun.
“Kami berupaya memaksimalkan potensi yang ada untuk mendulang PAD. Oleh karena itu, solusi yang cukup relevan saat ini adalah menggandeng pihak ketiga (investor), apalagi potensi PAD pemandian air panas dan Hotel Songgoriti ini juga cukup besar,” ujarnya.
PAD area wisata Songgoriti menduduki posisi kedua setelah Pantai Balaikambang di Kecamatan Bantur. Pendapatan kotor Songgoriti tahun ini ditarget sebesar Rp2,6 miliar, sedangkan Pantai Balaikambang sebesar Rp3,17 miliar. [mut.ant]

Tags: