Wisatawan Harus Aman dan Nyaman Melihat Semburan Lumpur Sidoarjo

Semburan lumpur Sidoarjo, yang tidak henti sampai sekarang, bisa dijadikan destinasi wisata, asal infrastrukurnya disediakan Agar wisatawan aman dan nyaman saat melihat di lokasi. [alikus/bhirawa].

(Merintis Bencana Lumpur Sidoarjo Jadi Berkah Destinasi Wisata) 

Sidoarjo, Bhirawa
Semburan lumpur Sidoarjo (Lusi) yang terjadi pada tahun 2006 lalu, telah memporak- porandakan kehidupan dan harapan dari warga di sejumlah desa di Kab Sidoarjo.
Karena lumpur Sidoarjo yang tiada henti terus menyembur sampai sekarang, telah menenggelamkan sejumlah desa di Kec Porong, Tanggulangin dan Jabon. Dampaknya warga desa harus hengkang dan mencari tempat tinggal baru.
Tetapi dari sisi dunia wisata berkata lain. Justru musibah bencana alam semburan lumpur Sidoarjo itu, pada tahun 2017 lalu masuk dalam nominasi dan akhirnya dapat penghargaan sebagai juara ketiga dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) dari Kementrian Pariwisata RI, untuk kategori wisata terunik, yang tidak ada duanya di bumi Indonesia bahkan mungkin di dunia.
Pengakuan tersebut, tentunya akan sayang kalau dibiarkan begitu saja tidak ada pengembangan yang positif untuk menambah dan meramaikan dunia wisata di Kab Sidoarjo.
Maka harus ada insting dan kepedulian yang kuat, agar bagaimana akibat bencana alam tersebut justru akan bisa menjadikan berkah, baik bagi warga dan Pemerintah daerah.
Kab Sidoarjo barangkali bisa belajar dari daerah seperti Kab Karangasem, Prov Bali. Disana,
dengan insting wisata yang kuat dan sudah ter asa bertahun-tahun, terjadinya bencana erupsi dari gunung Agung, malah dimanfaatkan untuk menambah daya tarik dunia wisata mereka.
Karena menurut mereka, terjadinya bencana akan bisa membuahkan berkah dunia wisata apabila memang dikelola dengan tepat.
“Tidak ada yang kami sia-siakan untuk meramaikan dunia wisata di tempat kami, saat gunung Agung erupsi, beberapa waktu lalu, maka kami manfaatkan juga agar bisa tetap jadi daya tarik wisata, baik bagi wisatawan dalam negeri maupun manca negara,” tutur Asisten Administrasi Umum Pemkab Karangasem, Bali, I Wayan Purna SSos MSi, saat menerima kunjungan kerja Dinas Kominfo Kab Sidoarjo bersama para Jurnalis yang bertugas di Pemkab Sidoarjo, baru-baru ini.
Meski ada bencana erupsi gunung Agung, dunia wisata disana tidak dihentikan. Pemkab Karangasem membuat spot-spot yang aman, bagi wisatawan dalam negeri dan mancanegara, agar mereka tetap bisa melihat langsung terjadinya erupsi gunung Agung.
Seperti bencana erupsi gunung Agung itu, bencana lumpur Sidoarjo juga bisa dikembangkan jadi destinasi wisata di Sidoarjo. Apalagi sudah dapat pengakuan berupa pengharagaan API.
“Maka kalau tidak ada lagi tindak lanjut dan pengembangan destinasi wisata pada obyek itu, menurut saya akan sangat rugi sekali,” sarannya.
Seperti dengan bencana erupsi gunung Agung, bencana lumpur Sidoarjo bila akan dikembangkan jadi destinasi wisata, maka harus menyiapkan infrastukturnya. Agar bagaimana wisatawan yang nanti akan berkunjung, akan merasa nyaman dan aman saat melihat semburan lumpur Sidoarjo.
“Bila misalnya nanti orang dari Bali juga pingin melihat semburan lumpur Sidoarjo, mereka akan tetap merasa aman dan nyaman, tidak khawatir yang tidak-tidak,” katanya.
Disampaikan juga oleh I Wayan Purna, bencana-bencana alam yang dihasilkan oleh gunung Agung selama ini, justru bisa mendatangkan manfaat besar.
Tidak hanya bagi dunia wisata. Tapi juga bagi dunia pertambangan di kabupaten itu. Dari pasir dan batu akibat erupsi gunung Agung, yang termasuk bahan galian C itu, menjadi penyumbang pertama bagi pendapatan daerah Kab Karangasem.
Dalam suatu kesempatan, Hengki Listria Adi, Humas Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) sempat menuturkan, kalau jumlah wisatawan yang datang ke lokasi semburan lumpur Sidoarjo dapat mencapai 1.000 orang pada Minggu dan hari libur.
Ia juga menyampaikan, saat ini semburan lumpur Sidoarjo itu sedang dalam tahap penjajakan menjadi Geopark.
’’Untuk mewujudkan ini dibutuhkan komitmen dan keseriusan bersama-sama,” ungkapnya.(kus)

Tags: