Wisman Malaysia Masih Dominasi Kunjungan ke Jatim

Destinasi wisata maupun budaya di Surabaya tak kalah dengan daerah lain, tampak para wisatawan mancanegara saat melihat salah satu tarian khas Suroboyo di Balai Kota Surabaya.

Destinasi wisata maupun budaya di Surabaya tak kalah dengan daerah lain, tampak para wisatawan mancanegara saat melihat salah satu tarian khas Suroboyo di Balai Kota Surabaya.

Pemprov, Bhirawa
Jumlah wisatawan manca negara (wisman) yang datang ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda pada bulan September 2016 mencapai 19.907 kunjungan atau naik sebesar 4,61 persen dibanding jumlah wisman bulan Agustus 2016 yang sebanyak 19.029 kunjungan.
Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Teguh Pramono  mengatakan, September 2016 wisman terbanyak berkebangsaan Malaysia, jumlahnya mencapai 4.746 kunjungan atau naik 29,53 persen, diikuti kebangsaan Singapura 2.579 kunjungan atau naik sebesar 38,73 persen, dan kebangsaan Tiongkok sebanyak 1.662 kunjungan atau naik sebesar 1,52 persen dibanding bulan Agustus 2016.
“Secara kumulatif, jumlah wisman Januari – September 2016 mencapai 155.210 kunjungan atau naik sebesar 5,06 persen dibanding jumlah wisman periode yang sama tahun 2015 yang mencapai 147.741 kunjungan,” katanya.
Sementara Kadisbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi mengatakan, peningkatan kunjungan wisman tentunya juga terus dilakukan dengan cara mempromosikan baik dalam dan luar negeri. Dalam setahun, Pemerintah Pusat maupun Pemprov Jatim selalu turut dalam ajang pameran kepariwisataan yang diselenggarakan negara lain.
Hal itu sebenarnya juga dilakukan negara lainnya dalam mempromosikan destinasi kepariwisataannya yang ditonjolkan. Bahkan, anggaran dalam mempromosikan di negara lain juga tidak sedikit untuk bisa meraup jumlah kunjungan wisatawan. Di Jatim, ajang pameran kepariwisataan terbesar juga selalu diselenggarakan setiap tahunnya yaitu melalui Majapahit Travel Fair.
Disisi lain, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Timur pada bulan September 2016 mencapai 60,63 persen atau naik 2,87 poin dibanding TPK bulan Agustus 2016 yang mencapai 57,76 persen.
Menurut klasifikasi bintang, TPK hotel bintang 4 pada bulan September 2016 mencapai 77,04 persen dan merupakan TPK tertinggi dibanding TPK hotel berbintang lainnya. Selanjutnya TPK bintang 2 sebesar 56,23 persen, diikuti hotel bintang 3 sebesar 54,97 persen, bintang 1 sebesar 52,84 persen, dan hotel bintang 5 sebesar 48,80 persen.
Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) Asing pada hotel berbintang bulan September 2016 mencapai 2,48 hari, turun sebesar 0,33 poin dibanding dengan bulan Agustus 2016 yang sebesar 2,81 hari.
Untuk RLMT Indonesia pada bulan September 2016 mencapai 1,69 hari, mengalami peningkatan 0,05 poin dibanding bulan Agustus 2016 sebesar 1,64 hari. Secara keseluruhan RLMT pada bulan September 2016 sebesar 1,73 hari atau tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan bulan Agustus. [rac]

Tags: