WNA dan Balita Suspect Corona di Tulungagung Diisolasi

Pasien suspect corona di Tulungagung terus bertambah, kini seorang WNA dan Balita juga diisolasi di RSUD dr Iskak Tulungagung.

Tulungagung, Bhirawa
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD dr Iskak terus bertambah. Bahkan saat ini ada warga negara asing (WNA) dari Jerman dan satu anak berumur di bawah lima tahun (balita) yang juga dirawat di rumah sakit milik Pemkab Tulungagung itu.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Iskak Tulungagung, Kasil Rohmat, mengungkapkan sampai Sabtu (21/3), ada tujuh pasien suspect corona yang dirawat di RSUD dr Iskak. Termasuk WNA dari Jerman dan balita.
“Sekarang ada tujuh (pasien). Dua mau dipulangkan, tapi satu lagi mau masuk,” ujarnya, Sabtu (21/3).
Pasien suspect corona yang akan pulang adalah dua pasien yang baru pulang umroh. Sedang yang mau masuk ke RSUD dr Iskak adalah pasien yang sempat dirawat di Puskesmas Ngantru.
“Yang dari Puskesmas Ngantru sudah ada pemeriksaannya. Sudah dikirim pula hasil laboratnya,” terangnya.
Kasil Rohmat mengaku tidak hafal secara rinci ketujuh pasien yang sedang dirawat di RSUD dr Iskak tersebut. Namun untuk yang WNA dari Jerman, menurut dia, masuk di RSUD dr Iskak pada Jumat (20/3) malam dengan kondisi suhu badan panas, batuk dan dari hasil rontgen sudah ada pneumonia.
“Ia datang ke Tulunaggung berwisata ke Pantai Sanggar. Oleh masyarakat kemudian dibawa ke Puskesmas Tanggunggunung dan dibawa lagi ke Puskesmas Bangunmulya lalu dikirim ke RSUD dr Iskak,” tuturnya.
Sedang untuk pasien yang dari Kabupaten Pacitan sampai kemarin, Kasil Rohmat menyebut belum ada hasil laboratorium dari Balitbangkes Kemenkes, kendati kondisinya sudah semakin membaik. Karena itu, untuk memulangkannya RSUD dr Iskak masih menunggu hasil pemeriksaan swap tersebut.
“Ini menyangkut pasien dari luar daerah juga. Kalau menginformasikan ke sana (Pacitan) hasilnya belum valid betul kan nggak enak kita. Kalau yang di sini (Tulungagung) orangnya kita bisa berkoordinasi dengan Puskesmas setelah pulang dan lain sebagainya,” jelasnya.
Sementara itu di Sidoarjo Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr. Syaf Satriawan, SP, Pros, menyebut di Kabupaten Sidoarjo sejauh ini Orang dalam Resiko (ODR) sebanyak 434 orang, Pasien dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 11 orang namun 2 orang sudah dinyatakan sembuh.
“Jadi yang existing ada 9 orang, 4 orang di RSUD Sidoarjo, 3 orang di RS. Siti Hajar, dan 2 orang di RS. Mitra Keluarga. Ada 1 orang dalam kondisi positif, tapi semua dalam kondisi stabil, artinya sudah terkontrol semua. Malah yang di Mitra keluarga cenderung berubah status menjadi Orang dalam Pantauan (ODP), karena sudah baik dan sehat, “jelasnya.
Masih menurut dr. Syaf, untuk ruang isolasi jumlah totalnya untuk RSUD rencananya 10, Rs. Siti Hajar 6 tapi bisa juga jadi 10, kemudian RS. Mitra Keluarga masih 2.
Satuan Tugas (Satga) Covid-19 Kabupaten Sampang, telah mencatat sebanyak 448 orang yang sudah dilakukan pemeriksaan. Hingga saat ini, belum satupun dari yang telah diperiksa terpapar Covid-19. Namun Satgas mencatat ada 11 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dalam pemeriksaan karena terdapat gejala mirip covid-19.
Ketua Tim Bidang Kesehatan Satgas Covid-19 Kabupaten Sampang, Asrul Sani menyatakan, hingga Kamis, 19 Maret 2020, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sebanyak 448 orang yang tersebar di 14 Kecamatan. Ratusan orang tersebut menurutnya merupakan Orang Dalam Risiko (ODR) karena datang dari luar Sampang.
“Kami periksa karena mereka datang dari daerah luar Sampang seperti umroh, datang dari malaysia dan jawa, termasuk rombongan ziarah kemarin itu,” ujarnya, Jumat, (20/3)
Lanjut Asrul Sani mengatakan, dari ratusan ODR itu, pihaknya menemukan sebanyak 11 Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sebab saat dilakukan pemeriksaan, belasan orang tersebut terdapat gejala kesehatan yang mirip covid-19 yaitu mengalami batuk, pilek, dan terdapat sesak napas. Sehingga mereka kesemuanya harus dirujuk ke RSUD Muhammad Zyn untuk dilakukan pemeriksaan klinis dan rontgen oleh dokter spesialis paru.
Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Virus Corona di Kabupaten Jombang bertambah. Dari website Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang per hari Sabtu (21/03) pukul 14.00 WIB, jumlah PDP terkait Corona menjadi tiga orang.
Jika dilihat dari data sehari sebelumnya, PDP Corona di Jombang hanya satu orang. Angka ini menunjukkan PDP Corona di Jombang bertambah dua orang. Pantauan selama dua hari terakhir, data di website itu diupdate setiap hari pada sekitar pukul 14.00 WIB.
Dua orang PDP yang masuk pada ‘update’ data Dinkes Jombang ini merupakan dua orang warga Jombang dari satu keluarga. Dua orang ini terdiri dari ibu dan anak dan dikabarkan masuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang pada Jumat (20/03) kemarin. Sehingga saat ini terdapat tiga orang PDP Corona di Jombang dan tengah dirawat di Ruang Isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang untuk menjalani masa observasi.
Selain angka PDP Corona yang bertambah, ‘Update’ data itu juga menunjukkan angka Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona di kabupaten ini juga bertambah menjadi 11 orang jika dibandingkan dari data sehari sebelummya sebanyak sembilan orang. Jumlah Orang Dalam Resiko (ODR) terkait Corona di Jombang juga bertambah menjadi 252 orang dari 200 ODR sehari sebelumnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Gatut Wijaya di Posko Terpadu Pencegahan dan Penanganan Pandemi Covid-19 Kabupaten Jombang, Sabtu siang (21/03) menjelaskan, dari 252 ODR yang ada, 65 orang di antaranya telah selesai dilakukan pemantauan selama 14 hari dan saat ini dalam kondisi sehat.
“Sementara data ODP, sampai hari ini jam 2 (siang) tadi, terhimpun 11 orang, dari teman-teman Puskesmas, dua orang yang dipantau, Alhamdulillah sudah dinyatakan sehat,” ujar Gatut Wijaya.
Dia menambahkan, untuk PDP saat ini berjumlah tiga orang dan tengah menjalani masa observasi di Ruang Isolasi RSUD Jombang.
“Artinya dilihat nanti gejala klinisnya, mengarah ke Covid-19 atau tidak. Kalau mengarah dengan kuat dugaan ke sana, nanti akan dilakukan SWAP atau pengambilan sampel dari yang bersangkutan, dan akan dikirim ke provinsi untuk dilakukan (uji) lab Covid-19,” tambah Gatut Wijaya. [Wed.ach.lis.rif]

Tags: