Wong Pinter Nganggo Masker, BKOW Jatim Gelar Rapid Test untuk 5 Ribu Orang

Ketua Umum BKOW Provinsi Jatim, Dra Hj Fatma Saifullah Yusuf saat menyaksikan proses rapid test yang digelar di Gedung Wanita Candra Kencana, Kalibokor, Kota Surabaya.

Gerakan Wanita untuk Memutus Mata Rantai Covid-19
Kota Surabaya, Bhirawa
Berbagai kalangan saling bahu-membahu membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19. Seperti yang dilakukan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jatim menggelar rapid test untuk 5 ribu orang. Kegiatan inipun disambut antusias masyarakat Kota Surabaya dan sekitarnya.
Kegiatan rapid test massal ini terselenggara berkat kerjasama antara BKOW Provinsi Jatim dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan di support oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Homecare24 dan halodoc.
Ketua Umum BKOW Provinsi Jatim, Dra Hj Fatma Saifullah Yusuf menuturkan, rapid test ini digelar di Gedung Wanita Candra Kencana, Kalibokor, Kota Surabaya mulai 8-12 Juli 2020. Kegiatan ini adalah aksi nyata dari gerakan wanita untuk ikut membantu pemerintah memutus mata rantai virus corona atau Covid-19.
“Kami sediakan 5 ribu rapid test untuk masyarakat Kota Surabaya dan sekitarnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu terselenggaranya rapid test massal ini. Seperti GOW Kota Surabaya yang telah menyediakan tempat yang sangat represenatif,” kata Fatma, ditemui saat pembukaan rapid test, Rabu (8/7).
Istri mantan Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf ini mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, pemerintah mewajibkan masyarakat untuk tetap menjaga produktivitas dengan tatanan baru yang disebut new normal. Tatanan baru ini perlu ada, sebab hingga kini belum ditemukan vaksin definitif dengan standar internasional untuk pengobatan virus corona.
Para ahli, kata Fatma, masih bekerja keras untuk mengembangkan dan menemukan vaksin agar bisa segera digunakan untuk pengendalian pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, satu-satunya cara yang dapat dilakukan bukan dengan menyerah dengan tidak melakukan apapun, melainkan harus menjaga produktivitas agar dalam situasi seperti intetap produktif namun aman dari Covid-19.
“Untuk itu diperlukan tatanan yang baru. Tatanan, kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai new normal. Cara yang dilakukan dengan rutin cuci tangan pakai sabun, pakai masker saat keluar rumah, jaga jarak aman dan menghindari kerumunan,” ungkapnya.
Kebiasaan baru ini, lanjutnya, harus menjadi kesadaran kolektif agar dapat berjalan dengan baik. Siapa pun yang mengelola tempat umum, tempat kerja, sekolah dan tempat ibadah harus melakukan memperhatikan aspek ini, bahkan berharap harus menjadi kontrol terhadap kedisiplinan masyarakat.
“Di kesempatan yang baik ini kami sekaligus menyuarakan dan mencanangkan Wong Pinter Nganggo Masker (orang pintar pakai masker) untuk mengedukasi masyarakat agar menyadari memutus rantai penyebaran covid-19 tidak hanya dengan rapid test melainkan juga lewat kesadaran diri untuk wajib menggunakan masker sehingga zona hijau dapat terwujud untuk kota Surabaya tercinta,” ujar Fatma.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan, dr Mariya Mubarika yang turut dalam pembukaan rapid test sangat mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan BKOW Provinsi Jatim bersama organisasi wanita lainnya yang mengadakan rapid test ini.
“Salah satu karakteristik bangsa kita adalah, saat ada bencana semua lapisan masyarakat pasti ingin membantu. Contohnya adalah saat pandemi Covid-19 ini yang termasuk bencana kemanusiaan. Semua hadir dari hati, mereka aktif membantu. Tentu gerakan wanita ini harus didukung untuk melahirkan kekuatan besar,” tutur Mariya.
Menurut Mariya, peran perempuan sangat penting dalam menangani pandemi Covid-19 ini. Contoh kecil adalah peran wanita dalam rumah tangga yang selalu menyiapkan protokol kesehatan berupa masker atau handsanitizer.
“Memulai peradaban baru berupa new normal ini bisa dimulai dari perempuan. Perubahan-perubahan sederhana seperti memakai masker, menggunakan handsanitizer atau menjaga jarak bisa diawali dari seorang perempuan. Sebab pesan seorang ibu itu sangat didengar karena beliau bicara dari hati, untuk kasih sayang,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum GOW Kota Surabaya, Hj Chusnur Ismiati Hendro Gunawan menambahkan, pihaknya sangat bersyukur karena perempuan-perempuan di Kota Surabaya sangat semangat dalam menangani pandemi Covid-19 ini.
“Ibu-ibu semua adalah dokter di rumah masing-masing. Perubahan-perubahan kecil dan terlihat sepele bisa terlaksana dengan baik jika ada pesan dari seorang ibu. Makanya gerakan perempuan ini terus kita masifkan, khususnya di Kota Surabaya yang telah menjangkau 31 kecamatan,” pungkasnya. [Zainal Ibad]

Tags: