Workshop Dongeng Bentuk Karakter dan Kepribadian Anak

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Abdul Hamid sedang mengikuti webinar Workshop Dongeng. [rahmad caesar]

Pemprov, Bhirawa
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur menggelar webinar kegiatan Workshop Dongeng Jurus Jitu Dongeng Anak di Masa Pandemi. Dalam kegiatan Workshop Dongeng ini menghadirkan narasumber tak asing lagi yaitu Kak Inge dari Komunitas Kumpul Dongeng.
Menurut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Abdul Hamid, Workshop Dongeng ini mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak – anak didik yaitu pada pesan moral yang disampaikan melalui dongeng akan mudah diterima dan ditiru oleh anak tanpa merasa digurui.
Hamid menjelaskan, nilai – nilai kebaikan seperti kesabaran, ketabahan, kerjasama, dan semangat untuk maju yang disampaikan lewat dongeng akan mudah direspon oleh syaraf, diproses dan disampaikan dalam pusat penyimpanan memori yang akan muncul kembali membentuk kepribadiannya di masa remaja.
“Harapannya kedepan bisa mencetak generasi emas, yang unggul dalam kepribadian akhlak dan kecerdasan intelektual. Untuk itu kegiatan ini harus berkelanjutan sehingga benar-benar dapat membangun masyarakat yang cerdas dan berakhlak mulia sebagai upaya peningkatan mutu sumber daya manusia serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya.
Ditambahkan Hamid, dongeng merupakan warisan budaya bertutur bangsa dan sudah seharusnya dihidupkan kembali. ”Begitu banyak manfaat dongeng yang dapat membantu pembentukan karakter positif dan kebiasaan – kebiasaan baik pada anak,” ujarnya.
Selain itu, sebagai tahap awal pengenalan literasi, dongeng juga memiliki peran penting dalam peningkatan kemampuan membaca dan menulis serta meningkatkan kegemaran membaca pada anak-anak.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Informasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Mei Endah Iriani mengatakan, peserta Workshop Dongeng Webinar ini terdiri dari 150 orang yang terdiri dari Guru PAUD, TK dan SD yang berasal dari seluruh Indonesia.
“Selain itu, ada yang dari Provinsi Aceh, Lampung, Sumatera Utara, Jogja, Riau, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi, dan Kepulauan Riau,” ujarnya. [rac]

Tags: