Wujudkan Guru Pelopor Perubahan Pendidikan 4.0

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah saat membuka Konferensi Kerja ke IV PGRI Sidoarjo

Konferensi Kerja ke IV PGRI Sidoarjo
Sidoarjo, Bhirawa
Sebagai garda terdepan dalam pendidikan, guru harus meningkatkan kompentensinya dalam menghadapi era Pendidikan 4.0. Peserta didik yang dihadapi guru saat ini merupakan generasi milenial yang tidak asing lagi dengan dunia digital. Peserta didik sudah terbiasa dengan arus informasi dan teknologi industri 4.0.
Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa produk sekolah yang diluluskan harus mampu menjawab tantangan industri 4.0. Tantangannya cukup besar, sehingga PGRI Kabupaten Sidoarjo harus menyusun program kerja melalui Konferensi Kerja ke-IV, pada 28-29 Juni di Hotel Tanjung Plaza, Prigen.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah,SH, M.Hum secara langsung membuka acara tersebut, Nampak hadir pula Wakil Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur Husin Matamin, Ketua PGRI Kabupaten Sidoarjo Suprapto, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo Drs.Ec.Asrofi,MH, dan Ketua KONI Sidoarjo M. Franki Efendi.
Wakil Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur Husin Matamin mengatakan, Era pendidikan 4.0 merupakan tantangan yang sangat berat dihadapi guru. Jack Ma (CEO Alibaba Group) dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2018, menyatakan bahwa pendidikan adalah tantangan besar abad ini. Jika tidak mengubah cara mendidik dan cara belajar-mengajar, maka 30 tahun mendatang kita akan mengalami kesulitan besar.
Oleh karena itu, guru harus bisa menyesuaikan diri pada perkembangan teknologi di bidang pendidikan, dan mengimplementasikan pembalajaran berbasis digital elektronik dengan handphone. “Maka guru cukup menginput materi ke dalam sistem aplikasi, sehingga anak-anak bisa belajar materi tersebut di rumah melalui handphone,” katanya.
“Makanya, melalui Konferensi Kerja ke-IV ini, berharap guru Kabupaten Sidoarjo kedepannya mampu menerapkan pembelajaran dengan digital E-Learning,” harap Husin Matamin.
Sementara Ketua PGRI Kabupaten Sidoarjo, Suprapto mengucapkan terimakasih kepada Bupati Sidoarjo yang sudah memperhatikan kesejahteraan Guru Tidak Tetap (GTT) yang terus ditingkatkan kesejahteraannya. Pemkab Sidoarjo juga sudah menaruh perhatian besar kepada para guru, terutama GTT dengan menaikkan honor.
“Hal ini akan berpengaruh pada guru untuk fokus dalam mengajar, dan meningkatkan kualitas diera Pendidikan 4.0,” ucapnya.

Sidoarjo Menaruh Harapan pada PGRI
Pendidikan yang bermutu adalah kunci keberhasilan pembangunan bangsa. Kinerja guru harus terus ditingkatkan, agar para guru semakin profesional dalam bekerja mendidik dan mengajar.
“Selama ini, Pemkab Sidoarjo menaruh harapan besar kepada PGRI Sidoarjo untuk berperan aktif sebagai mitra kerja pemerintah daerah, dalam membina guru menjadi professional,” itulah harapan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah saat membuka Konferensi Kerja ke IV PGRI Kabupaten Sidoarjo.
Menurutnya, berbagai permasalahan yang dihadapi guru memasuki Revolusi Industri 4.0. Kompetensi yang dibutuhkan adalah keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving skill). Keterampilan komunikasi dan kolaboratif (communication and collaborative skill), Di harapkan di Revolusi industri 4.0 guru mampu mencetak peserta didik untuk selalu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif. “Tindakan ini perlu dilakukan agar peserta didik mampu bersaing dan menciptakan lapangan kerja berbasis industri 4.0,” tegas Saiful Ilah. Ia katakan kalau peran seorang guru sangat strategis. Sebab menjadi motor penggerak untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Saya meminta, guru itu di depan seorang pendidik harus memberi teladan, di tengah harus menciptakan prakarsa dan ide, di belakang harus memberikan dorongan dan arahan,” pinta Saiful Ilah . [ach]

Tags: