Wujudkan Kemandirian Pangan, Pemerintah Kabupaten Lamongan Gelar Kontak Tani

Peningkatan kapasitas SDM, Temu Wicara Kontak Tani diselenggarakan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Pendopo Lokatantra Lamongan.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Menghadapi era globalisasi dan digitalisasi disegala sektor, tidak terkecuali pertanian dituntut untuk paham dengan segala teknologi yang ada. Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan menggelar dialog atau Temu Wicara Kontak Tani di Pendopo Lokatantra, Kamis (25/11).

Mengambil semangat pembangunan pertanian berbasis teknologi mandiri dan modern satu frekuensi dengan visi mewujudkan kejayaan Lamogan yang berkeadilan. Adanya kontak tani diharapkan mampu mengajak para petani dan para pengusaha pertanian bersama-sama memperoleh wawasan tentang cara untuk maju, mandiri, modern di era globalisasi ini demi pembangunan pertanian yang lebih baik.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan bahwa momen ini merupakan momentum untuk menyamakan persepsi dan frekuensi, menyampaikan ide serta gagasan untuk mempersiapkan pembangunan pada sektor pertanian Lamongan untuk lebih baik, integratif, dan solutif dalam menjawab permasalahan yang terjadi.

“Kontak tani ini memiliki banyak manfaat diantaranya untuk silaturahim, saling sharing, cerita-cerita, ngandani (memberi tahu), berbagi pengetahuan dan menjalin kerjasama, juga untuk peningkatan sebuah kekompakan khususnya pada kelompok tani dan petani sehingga kita bisa meningkatkan sinergi untuk menggairahkan kebangkitan pertanian di Kabupaten Lamongan,” ujar Bupati Yuhronur.

Dijelaskanya, terdapat dua hal yang menjadi fokus utama pembangunan pertanian di Kabupaten Lamongan. Dua hal tersebut yakni peningkatan produksi untuk kedaulatan dan kemandirian pangan, dan bagaimana pendapatan petani meningkat yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani.

“Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan pertanian, pemerintah telah menyusun dan menentukan arah pembangunan pertanian Lamongan dan telah menyiapkan berbagai program prioritas, menyediakan sarana prasarana, juga penguatan diversifikasi tanaman,” jelasnya.

Namun, terlepas dari modernisasi pertanian yang perlu digaris ditegaskan Bupati adalah modernisasi pertanian merupakan sebuah alat yang bisa meningkatkan kinerja pertanian, bukan menggantikan peran petani dalam menggarap sawah.

Sementara itu,dalam temu wicara Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Provinsi Jatim Tri Sudaryono mengungkapkan soal prospek usaha komoditas holtikultura. Menurutnya, Komoditas holtikultura memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan.Pengusahaan holtikultura sangat bisa dikomersialkan dan dikelola secara modern. “Oleh karena itu untuk memenuhi skala usaha petani harus berhimpun menggunakan inotek dan logistic yang dihasilkan oleh lembaga riset dan lembaga lainnya,” ungkap Tri Sudaryono.

Sedangkan Wakil Dekan II Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Mangku Purnomo lebih menitikberatkan pembangunan pertanian di era global dan digital, bagaimana menstabilkan harga, membangun cadangan pangan, dan melalui pertanian bisa mengentaskan kemiskinan. Pada temu wicara, Bupati Yuhronur Efendi beserta jajaran menyerahkan bantuan berupa 2 buah kendaraan roda tiga (tosa), 3 buah traktor roda 2, cultivator, benih padi, juga benih jagung.[aha,yit]

Tags: