Wujudkan Pendidikan Berkarakter Melalui Taman Baca

Ahmad Ali Mansur Sofyan

Ahmad Ali Mansur Sofyan

Sedikit sekali, pemuda atau lulusan kuliah yang memiliki kepedulian tinggi bagi majunya sebuah kualitas pendidikan di Kabupaten Situbondo. Namun itu tidak berlaku bagi Ahmad Ali Mansur Sofyan, pemuda asal Desa Wonorejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo, yang sangat peduli bagi peningkatan pendidikan untuk anak, remaja, dewasa dan bahkan bagi kalangan lanjut usia. Guna mewujudkan impian lamanya itu, Sofyan-panggilan karibnya-bakal melaunching taman baca SINAU pada pekan mendatang.
Kepada Bhirawa, lelaki alumnus UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta itu mengaku sudah matang rencana peresmian taman baca SINAU di Desa Kebangsaan Wonorejo, Situbondo. Pengambilan nama SINAU, aku Sofyan, tidak hanya diputuskan dirinya secara sepihak, melainkan melibatkan berbagai komponen yang memiliki kepedulian bagi perkembangan dunia pendidikan di Kota Santri Situbondo. “Setelah diskusi dan berembug bersama teman teman, akhirnya disepakati nama taman baca SINAU. Ini sudah kesepakatan bulat,” terang Sofyan Selasa (13/2).
Dimata Sofyan, keberadaan taman baca sebagai sarana pemantik untuk mengedukasi masyarakat desa yang selama ini hanya monoton kepada satu subjek pembelajaran semata. Untuk itu, aku Sofyan, taman baca SINAU nantinya juga akan dibangun sarana pendidikan berkarakter bangi penerus bangsa di Desa Wonorejo. Misalnya saja, sebut Sofyan, di lokasi taman baca akan juga diberi permainan alat tradisional, sehingga akan menarik bagi setiap pengunjung yang datang. “Dengan taman baca ini kami optimis peningkatan pendidikan dan penguasaan ilmu bagi masyarakat setempat kedepan kian maju,” kupas Sofyan.
Lebih jauh pemuda yang selalu tampil energik itu menuturkan, sebagai pengelola ia bersama koleganya akan melakukan berbagai inovasi sehingga taman baca SINAU bukan sekadar tempat mengumpukan buku, tetapi juga menarik minat bagi masyarakat untuk membaca dengan cara melakukan kegiatan pembelajaran terhadap anak melalui permainan-permainan tradisional. “Ini diperlukan karena dalam beberapa terakhir ini keberpihakan kepada alat permainan tradisional sudah mulai luntur ditengah masyarakat. Makanya perlu dihidupkan kembali,” ujar Sofyan.
Sofyan meyakini adanya permainan tradisional di komplek taman baca SINAU akan melahirkan berbagai filosofi yang baik untuk membentuk karakter generasi bangsa. Misalnya, sebut dia, menghidupkan kebersamaan dan kegotong royongan, kekompakan, kecerdikan serta keterampilan masyarakat. “Sehingga nanti dalam jangka panjang, selain membangun taman baca, kami akan membangun musium permainan tradisional yang dilengkapi dengan filosofinya,” kata Sofyan.
Lebih jauh Sofyan menandaskan, tujuan ia mendirikan taman baca SINAU tidak lain untuk menambah wawasan keilmuan masyarakat, menjawab tantangan *Kids Zaman Now*, melestarikan permainan tradisional sebagai pembentukan karakter generasi bangsa serta untuk mendukung program pemerintah terkait Desa Wisata Kebangsaan di Wonorejo. [awi]

Tags: