XL tanggapi positif terhadap wacana kenaikkan tarif layanan data.
Surabaya, Bhirawa
Tak hanya listrik dan elpiji saja yang mengalami kenaikkan harga namun kini operator seluler juga telah menerima sinyal positif dari pemerintah untuk turut menaikkan tarif layanan datanya karena telah memasuki era mobile 4G LTE.
“Kami sangat menyambut baik sinyal yang diberikan Menkominfo terkait kenaikkan tarif layanan data ini karena sudah waktunya ada kenaikkan tarif, apalagi kalau pemerintah sendiri turut juga menentukan harga,” ungkap Vice President XL East Region, Desy Sari Dewi, Rabu (7/1) usai mengikuti hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) melalui media sharing session video conference di Training Room GrhaXL Pemuda Surabaya.
Desy menambahkan, pihaknya ingin mempunyai harga yang diatur oleh pemerintah seperti airlines karena airlines itu ada harga bawah dan harga atasnya jadi kami ingin kalau harga internet dibuat seperti itu sehingga kalau pun harus perang itu ada pada kualitas.
Sedangkan wacana kenaikkan tarif ini sebenarnya adalah usulan dari para operator kepada Menkominfo, untuk itu operator seluler akan melakukan penyesuaian. “Kami pasti akan melakukan penyesuaian, karena dari sisi kami sudah melakukan penyesuaian harga-harga internet sedangkan untuk tahun ini kami masih lebih fokus terhadap kualitas dibandingkan dengan harga,” jelasnya.
Dengan naikknya tarif layanan data ini bagi XL tidak akan berpengaruh terhadap pelanggan karena pihaknya telah menyediakan produk dan paket yang sesuai dengan kebutuhan, kalaupun pelanggan membutuhkan kuota yang besar maka akan disediakan kuota besar sedangkan dari sisi harga selama ini masih terjangkau.
Sementara menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara yang dikutip dari tribunnews.com mengatakan, bahwa pemerintah tidak akan mengeluarkan kebijakan yang menetapkan tarif minimum atau floor price, karena pemerintah mendorong adanya persaingan antar operator seluler supaya masyrakat mempunyai lebih banyak pilihan.
“Operator jangan juga menjual di bawah harga produksi. kalau begitu dan masyarakat inginnya harga murah-murah terus, bersiaplah dapat kualitas yang tidak bagus,” pungkas Rudi. [riq]
