XL Raih Pendapatan Rp 5,5 Triliun

20-logo-XLSurabaya, Bhirawa
PT XL Axiata Tbk secara resmi mengumumkan pencapaian kinerja perusahaan selama kuartal pertama 2015 dengan meraih pendapatan sebesar Rp 5,5 triliun dengan pertumbuhan relatif datar dibanding dengan periode tahun lalu.
Menyusul dilakukannya penjualan dan penyewaan kembali 3.500 menara di akhir 2014. Sehingga pendapatan dari layanan seluler tumbuh 3 persen dari tahun lalu, sementara layanan Data terus tumbuh sebesar 29 persen dibanding tahun lalu.
Sedangkan pendapatan layanan Data memberikan kontribusi sebesar 32 persen terhadap total pemakaian pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 26 persen.
“Untuk merespon dinamika perubahan industri dan pasar yang demikian cepat, tentunya sangat penting bagi XL untuk segera berbenah dengan melakukan transformasi untuk dapat memperkuat kelangsungan bisnis perusahaan secara berkesinambungan di masa yang akan datang”, ungkap Presiden Direktur XL, Dian Siswarini, Selasa (19/5).
Dian menambahkan, pertumbuhan layanan Data yang signifikan didorong meningkatnya lalu lintas (traffic) penggunaan Data serta penetrasi penggunaan smartphone. Kini pihaknya fokus menyediakan layanan Internet lebih terjangkau sehingga dapat meningkatkan trafik penggunaan Data sebesar 92 persen dibandingkan tahun lalu.
Sementara laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) menurun 15 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp. 1,9 Triliun dengan marjin EBITDA sebesar 34 persen. “Penurunan EBITDA ini merupakan dampak dari integrasi dengan Axis, dimana proses akuisisi selesai dilakukan pada tanggal 19 Maret 2014 yang lalu. Di kuartal pertama tahun lalu dampak tersebut belum nampak signifikan,” jelasnya.
Sedangkan kerugian selama kuartal pertama 2015 sebesar Rp 758 Milliar merupakan dampak dari melemahnya Rupiah di tanah air.Tanpa memperhitungkan dampak dari transaksi Forex yang belum direalisasikan serta hasil pajak, maka XL hanya mencatat kerugian sebesar Rp 79 Milliar saja.
“XL juga mengalokasikan Rp 769 Milliar untuk belanja modal memperluas infrastruktur layanan Data dan layanan mobile, dengan sumber dana berasal dari internal. Total utang mengalami sedikit peningkatan menjadi Rp 30,2 triliun dari Rp 28,4 triliun di akhir kuartal empat tahun lalu, sehingga utang bersih/EBITDA sedikit berkurang dari sebelumnya 2,9x menjadi 2,8x,” pungkas Dian.
Kini, jumlah pengguna smartphone XL telah mencapai 17,2 juta pelanggan dengan tingkat penetrasi sebesar 33 persen selama kuartal pertama tahun ini. [riq]

Rate this article!
Tags: