YAMI Gelar Khitan Ceri Spesial ABK di SLB Sinar Harapan 2 Kecamatan Kademangan

Habib Hadi hadir untuk khitanan massal untuk ABK. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (YAMI) menyelenggarakan Khitan Ceria Spesial Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), bertempat di SLB Sinar Harapan 2, Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan. Bergerak di sektor sosial, YAMI sukses menggerakkan animo masyarakat untuk menyelenggarakan khitan spesial ABK secara gratis.
Sebanyak 20 anak mengikuti khitan dengan menggunakan metode smart clemp, diyakini lebih mudah proses khitan dan penyembuhannya. Di bawah naungan YAMI yang telah beroperasi sejak 7 Desember 2019 itu juga mengadakan Baksos lainnya untuk melatih kemandirian anak – anak spesial. Seperti kelas memasak, menari, yoga, pencak silat, calistung diadakan seminggu dua hingga tiga kali. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Y-AMI Sidoarjo Yeni, Minggu (25/9).
Untuk menyenangkan anak – anak spesial ABK itu, YAMI menyediakan goodie bag bingkisan dengan beraneka ragam yang disukai anak-anak pada umumnya. Tampak sebuah boneka, aneka makanan dan minuman, baju koko, sarung dan kopyah isi bingkisan itu.
Yeni yang memiliki dua orang anak special berpesan pada orang tua anak spesial ABK lainnya agar mengkhitankan anak sedari dini. ”Kepada orang tua yang memiliki anak spesial ABK ini, jangan takut, jangan cemas. Kita bersama senasib seperjuangan. Ayo sukseskan untuk kegiatan khitan, jangan ditunda. Karena semakin kecil (umur anak) lebih baik sembuh, jangan tunggu besar. Khitan selain sebagai syariah Islam juga untuk membuat mereka sehat. Jadi memang fungsi kesehatan itu yang kita utamakan untuk anak – anak,” ajak Yeni.
Baksos Khitan Ceria ini diapresiasi orang nomor satu di Kota Probolinggo, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin. Ia melihat YAMI sebagai wadah luar biasa yang bisa menggerakkan semangat orang tua yang memiliki anak spesial ABK. ”YAMI mempunyai komitmen terhadap ABK sangat bermanfaat untuk melengkapi apa yang menjadi kendala dan kebutuhan,” pujinya.
Wali Kota meyakinkan pada masyarakat Kota Probolinggo atas amanah yang diembannya sebagai wali kota, untuk terus melakukan hal yang bermanfaat. Khususnya bagi warga Kota Probolinggo, tidak ada alasan apa yang dibutuhkan warganya khususnya di bidang kesehatan harus bisa kita lakukan.
Menurutnya pemerintah harus hadir dalam segala lini kehidupan, dengan dibarengi regulasi dan aturan yang berlaku. Pemerintah dalam membuat kebijakan dalam anggaran dan lainnya harus ada dasar regulasinya. Tapi kalau ada dasar regulasinya, tidak ada alasan pemerintah untuk tidak bisa membantu.
Kota Probolinggo saat ini tercover dalam Universal Health Coverage (UHC) BPJS Kesehatan mencapai 99,77 persen. Dalam bidang kesehatan bagi warga Kota Probolinggo tidak dibebani oleh biaya – biaya yang lain.
Bapak empat orang anak itu senang melihat keceriaan anak – anak yang bisa membuat kebahagiaan tersendiri. Terbukti ia begitu ramah menyapa anak spesial ABK yang lalu lalang di depannya. ”Terima kasih untuk pengurus sudah melakukan kemampuan dan kepedulian yang terbaik untuk melaksanakan keikhlasan suatu hal yang mulia ini. Untuk bapak ibu yang ada disini, anda jangan berkecil hati. Ada saya disini, apa yang bisa dibantu, sesuai regulasi yang ada. Kalau perlu silakan kasih informasi apa saja. Semoga kita semua bisa mengambil peran sesuai dengan kemampuan kita masing – masing,” ajaknya.
Ajakan Habib Hadi itu tentu mendapat respon positif dari Ketum YAMI Cabang Probolinggo, Eri Hatmi. Diharapkan Baksos ini ke depan dapat menyelenggarakannya lebih banyak peserta dan penyebaran informasi.
“Semoga ke depannya kami bisa punya wadah lebih luas lagi segala aspek bidang, baik dari kesehatan, pendidikan maupun dari sosial. Kami berharap pemerintah kota bisa support kegiatan kami,” harap Eri.
Aminah Hadi Istri dari Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin sekaligus ketua Tim Penggerak PKK itu juga menegaskan, kebutuhan pendidikan bagi ABK merupakan hak bagi setiap warga yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945, sebagaimana dijelaskan pada di pasal 31 Ayat (1).
Dan dalam konvensi internasional pada bidang pendidikan di Dakar Afrika Selatan, telah mengamanatkan semua negara agar wajib memberikan pendidikan dasar yang bermutu kepada semua warga dan menyediakan pendidikan yang berkualitas, inklusif dan berkesetaraan, untuk mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua. [wap.fen]

Tags: