Oleh : Agus Widiey
Yang Masih Tersisa
Yang masih tersisa
Dari guyuran hujan
Adalah bekas kenangan
Di ladang-ladang asmara
Batu-batu rindu
Membasahi masa lalu
Dan yang masih tersisa
Tentu adalah genangan luka.
Sumenep, 2021
Kenangan Bulan Juni
Aku suka mengenang
Setelah mata lepas memandang
Tapi kenangan itu
Hanya cerita masa lalu
Yang terus bersemayam
Dan tak kunjung silam
Kenangan yang manis
Membawa kebahagiaan
Kenangan pahit
Sangatlah meresahkan
Dan kenangan di bulan Juni
Masih tersangkut dalam larik puisi ini.
Sumenep, 2021
Sajakku Memanggil Namamu
Bolehkah aku meminta air matamu
untuk dibuat tinta dalam pena?
Sudah lama aku ingin menulis lembar kosong ; dalam hatimu
Dengan perasaanku yang terus merindu
Nanti semilir angin akan membawa sajakku
Pada kefanaan jarak dan sunyi itu
Sampai abadi
Oh, kekasihku
Sajakku ingin menyebut namamu.
Sumenep, 2021
Sepasang Jarak
Kita menjadi sepasang jarak
Mengadu rindu pada sajak
Sumenep, 2021
Mendoakanmu Sebelum Tidur
Barangkali mendoakanmu Sebelum Tidur
Menjadi kebahagiaan embun malam
Dan doaku tak pernah alpa
Berharap di esok malam
Bisa mendoakanmu kembali
“Semoga mimpi tenang
Dijauhkan dari kerisauan”
Itulah doaku padamu setiap malam
Menjelang mata terpejam.
Sumenep, 2021
Tentang Penulis : Agus Widiey, Lahir di batuputih Sumenep 17 Mei 2002. Ia merupakan santri aktif pondok pesantren Nurul Muchlinin Pakondang, Rubaru, Sumenep, Madura. Puisi-puisinya tersiar di belbagai media. Ia juga pernah meraih juara lomba menulis puisi yang diselenggarakan oleh Majelis Sastra Bandung tahun 2021.