Yang Unik dari Rangkaian MPLS Siswa Baru SMKN 3 Bondowoso

Siswa kelas X SMKN 3 Bondowoso melakukan basuh kaki kepada orang tua usai mengikuti kegiatan MPLS tahun ajaran 2019-2020. [sawawi]

Wujudkan Pendidikan Karakter, Lestarikan Sungkeman dan Basuh Kaki Orang Tua
Kabupaten Bondowoso, Bhirawa
Di Kabupaten Bondowoso, ada salah satu sekolah kejuruan hingga saat ini masih intens melestarikan tradisi sungkeman dan membasuh kaki orang tua. Ya, SMKN 3 Bondowoso di bawah kepemimpinan Dr Umar Said MPd, selalu mengadakan tradisi masyarakat Jawa itu setiap ada acara kelulusan siswa dan masa pengenalan lingkungan sekolah atau MPLS. Selain untuk menciptakan dan mewujudkan pendidikan karakter bagi siswa, tradisi acara sungkeman dan membasuh kaki orang tua itu juga untuk menanamkan kegiatan religius bagi para siswa.
Saat itu, ratusan siswa kelas X SMKN 3 Bondowoso berkumpul di halaman sekolah. Sesaat kemudian para siswa baru itu dibagi menjadi beberapa kelompok menuju kesebuah tempat di kompleks sekolah yang memiliki pemandangan asri untuk mengikuti rangkaian acara MPLS. Satu persatu siswa baru mengisi jadwal absensi sesuai kelompok yang disediakan.
Para siswa yang sudah mengikuti tahap pengenalan dalam beberapa hari selanjutnya menuju kompleks markas Raider Yonif 514 Bondowoso guna mengikuti pendidikan dan latihan kedisiplinan dan karakter siswa. “Ya SMKN 3 Bondowoso sudah lama bekerjasama dengan Raider Yonif 514 Bondowoso dalam hal pendidikan karakter,” tegas Umar Said.
Menurut Umar Said, sebagai salah satu sekolah kejuruan di Kota Tape, ia bersama seluruh tenaga pendidik harus pandai melakukan strategi dalam memajukan lembaga pendidikan keluarga besar SMKN 3 Bondowoso. Selain piawai menjalin kerjasama dengan perusahaan besar di Tanah Air, urai Umar Said, sekolah yang ia pimpin juga melestarikan kegiatan keagamaan kepada anak didiknya.
“Saya bersama keluarga besar SMKN 3 Bondowoso mengajak siswa, orang tua murid, pendidik dan tenaga kependidikan serta pengurus komite sekolah untuk menggelar prosesi MPLS tahun ajaran 2019-2020 dengan sungkeman. Tak hanya itu, para siswa SMKN 3 Bondowoso itu juga diajak membasuh kaki orang tua usai penutupan MPLS,” terang Umar Said.
Mantan Kasek SMKN 1 Situbondo itu menambahkan, diklat ini bertujuan untuk menguatkan pendidikan karakter siswa dengan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMK Negeri 3 Bondowoso. Untuk MPLS tahun 2019 ini, kata Umar Said, SMKN 3 Bondowoso mengusung tema ‘Mencetak Generasi Milenial yang Tangguh, Cinta Tanah Air dan Berjiwa Techno Entrepreneur Melalui Kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter, Sungkeman dan Membasuh Kaki Orang Tua’. “Kegiatan ini dilaksanakan mulai 15-26 Juli 2019, bertempat di SMK Negeri 3 Bondowoso dan kompleks Raider Yonif 514,” kata Umar Said.
Masih kata Umar Said, serangkaian kegiatan ini dirasa sangat berkesan dan mengajak siswa untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua. Yang paling terharu, urai Umar Said, disaat ratusan siswa sungkeman dengan dilanjutkan membasuh kaki kedua orang tua.
“Ya kegiatan ini langsung menimbulkan rasa haru bagi banyak pihak, termasuk kalangan panitia MPLS, peserta didik baru, orang tua siswa dan keluarga besar SMK Negeri 3 Bondowoso,” ungkap pria yang kini juga menjabat Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMKN Kabupaten Bondowoso itu.
Kenapa bisa terharu ? Umar Said menegaskan bahwa dari dua kegiatan tersebut banyak ilmu yang mengajarkan tuntunan kasih sayang kepada kedua orang tua. Ini, lanjut Umar Said, juga sesuai dengan pepatah kuno ‘ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang gala’ yang diajarkan diajarkan oleh para leluhur nusantara.
“Dikala sungkeman dan membasuh kaki orang tua, ada rasa rindu, cemas, khawatir, terpancar dari sorot mata para orang tua siswa baru. Itu juga terpancar oleh salah satu orang tua yang menunggu di sudut pos satpam hingga mengeluarkan air mata saat menanti anaknya pulang dari tempat menempa mentalitas diri,” papar Umar Said.
Umar Said menuturkan, kegiatan MPLS tahun 2019 ini diawali dengan pengenalan lingkungan sekolah dan tour de school di lingkungan SMKN 3 Bondowoso. Kemudian, sebutnya, acara dilanjutkan dengan kegiatan penguatan pendidikan karakter di kompleks Raider Yonif 514 dan ditutup dengan kegiatan sungkeman dan membasuh kaki orang tua. Kegiatan sungkeman dan basuh kaki ini, terang Umar Said, sudah menjadi ikon kegiatan religius di SMK Negeri 3 Bondowoso.
“Meski saat ini metode pendidikan telah berkembang, tetapi ajaran leluhur Jawa kuno serta konvensional, tetap diyakini sangat ampuh untuk meningkatkan jalinan ikatan batin antara orang tua dan anak, sehingga anak sellau memiliki rasa hormat, taat, patuh dan berbakti kepada orang tuanya,” terang Umar Said.
Setelah beberapa hari berpisah dengan orang tua saat menjalani diklat di Raider Yonif 514, tutur Umar Said, para siswa baru ini dipertemukan dalam acara sungkeman dan basuh kaki yang berakhir dengan haru biru. Disana, tuturnya, ada pemandangan yang dibarengi dengan hujan air mata dan suara isak tangis memenuhi lapangan SMK Negeri 3 Bondowoso.
“Kegiatan ini sangat Istiqomah, maka kami terapkan setiap tahun. Kami berharap semoga dapat memberikan dampak positif luar biasa bagi seluruh siswa SMK Negeri 3 Bondowoso. Selain itu kegiatan mulia ini sangat seirama dengan program bertasbih yang menjadi visi SMKN 3 Bondowoso,” pungkas Umar Said.
Disisi lain, salah satu pendidik SMKN 3 Bondowoso, Dany Mayang ST, menimpali kegiatan sungkeman dan basuh kaki ini telah menjadi ikon kegiatan penting di SMK Negeri 3 Bondowoso sejak kepemimpinan Dr Umar Said MPd. Metode pendidikan itu diyakini sangat ampuh untuk menjalin ikatan batin antara kedua orang tua dan anak saat menjalankan kegiatan pendidikan di sekolah.
“Kegiatan sungkeman dan basuh kaki ini dapat memberikan dampak positif yang luar biasa bagi siswa baru SMKN 3 Bondowoso. Sebab didalam kegiatan itu banyak kegiatan keagamaan. Selain itu melalui sungkeman dan membasuh kedua kaki orang tua, insya Allah semua cita cita dan keinginan siswa SMKN 3 Bondowoso bisa terwujud dengan baik,” urai Dany Mayang.
Dany Mayang kembali menimpali, para siswa baru SMKN 3 Bondowoso kedepan harus dapat mewujudkan impian dan cita-cita, salah satu kuncinya harus dengan berbakti kepada orang tua. Tak hanya itu, Dany Mayang juga mengatakan salah satu indikasi adanya kesuksesan para siswa itu, imbuh dia, disaat ilmunya bisa bermanfaat bagi orang tua, masyarakat dan bangsa negara. “Mari kita menggali ilmu umum dan ilmu agama dengan tetap berbakti kepada kedua orang tua,” pungkasnya. [sawawi]

Tags: