Yang Unik Nan Berkesan Selama Puncak Perayaan Nataru 2019 di Situbondo

Kawasan wisata bahari Pasir Putih Situbondo masih menjadi idola para wisatawan domestik maupun mancanegara selama libur panjang perayaan nataru 2019. [sawawi]

Ribuan Wisatawan Antusias Kunjungi Pasir Putih, Kampung Kerapu dan Kampung Blekok
Kab Situbondo, Bhirawa
Puncak perayaan liburan Natal dan tahun baru 2019 memang sudah berlalu. Namun ada banyak cerita unik nan berkesan yang tersisa dari dua momen tahunan yang biasanya diperingati secara bersamaan di tanah air tersebut. Khusus di Kabupaten Situbondo, selain arus wisatawan mengunjungi kawasan wisata bahari Pasir Putih, kini ada dua tempat wisata baru telah menjadi destinasi wisata baru bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Keduanya adalah wisata Kampung Kerapu dan Kampung Blekok di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo.
Berkunjung ke lokasi wisata ke Pasir Putih setiap awal tahun sepertinya sudah menjadi tradisi bagi Samsul Hadi, wisatawan asal Bondowoso, daerah tetangga dekat Situbondo. Kata Samsul Hadi, objek wisata Bahari Pasir Putih masih menjadi lokasi terfavorit bagi pengunjung. Selain itu, papar pria yang suka traveling itu, dua destinasi wisata baru yang baru dilaunching Pemkab Situbondo juga mulai diserbu pengunjung. Yaitu wisata laut Kampung Blekok dan Kampung Kerapu.
Samsul datang ke wisata Bahari Pasir Putih sejak pagi sehari sebelum datangnya tahun baru 2019 lalu. Samsul bersama kolega dekat dan keluarga besarnya selalu berkunjung ke Pasir Putih, terutama disaat liburan panjang. Samsul saat tiba di Pasir Putih sudah diserbu ribuan pengunjung. Bahkan semua pintu masuk ke lokasi wisata tersebut harus antri cukup panjang. “Akibatnya banyak arus lalu lintas di jalur pantura Pasir Putih mulai padat merayap,” kenang Samsul.
Untuk mengantisipasi kemacetan semakin parah, akunya, tampak Satuan Lalu Lintas Polres Situbondo membelah jalan menggunakan tali pembatas. Kemacetan terjadi karena tingginya volume kendaraan yang keluar masuk lokasi wisata Pasir Putih menjelang tahun baru 2019. Bahkan, urainya, Kapolres Situbondo AKBP Awan Hariono bersama sejumlah jajarannya ikut meninjau Pos pengamanan di lokasi wisata pantai Pasir Putih. “Meski padat merayap tetapi arus kendaraan berjalan lancar,” ujar Samsul yang mengaku terkesan dengan perayaan nataru di Pasir Putih.
Sementara itu, pengunjung Pasir Putih lainnya bernama Reky mengaku terkesan dengan ombaknya yang landai dan warna lautnya yang khas dengan biru bening. Selain itu, aku Reky, anak anaknya juga hobby bermain di Pasir Putih karena warnanya yang cerah dan bersih dari sampah. Bahkan semua keluarganya ikut berenang di pantai dan naik perahu layar ke tengah laut. Reky sebagai pengunjung dari Banyuwangi mengaku takjub melihat keindahan Pasir Putih Situbondo. “Kami suka berkunjung kesini karena merasa sangat aman. Selain itu di sepanjang pesisir pantai juga di jaga Satpol Airut Polres serta petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo,” tegas Reky.
Menurut Kasi Logistik BPBD Situbondo, Hadi Susanto, seluruh personil BPBD Situbondo dikerahkan ke seluruh lokasi wisata, mengingat banyaknya pengunjung yang datang. Selain itu, BPBD juga membuat posko pengamanan di lokasi wisata pantai Pasir Putih dan pantai Pathek Situbondo. Petugas BPBD yang berpatroli menggunakan perahu karet, selalu meminta pengunjung yang berenang jangan terlalu ke tengah. “Sesekali tim BPBD juga memberikan peringatan melalui pengeras suara, menginformasikan soal batas aman berenang di laut Pasir Putih,” kupas Hadi Susanto.
Disisi lain, wahana wisata Kampung Blekok dan Kampung Kerapu tampaknya juga menjadi pesona tersendiri bagi wisatawan Situbondo. Buktinya, destinasi wisata konservasi alam di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit itu diserbu ribuan pengunjung selama musim liburan dan tahun baru 2019 lalu. Tingginya pengunjung ini bisa dilihat dari besarnya retribusi yang masuk. Hasil retribusi tiket selama musim liburan dan tahun baru mencapai sekitar 40 jutaan. “Tiket masuk ke Kampung Blekok relatif murah. Setiap pengunjung dewasa ditarik biaya retribusi masuk sebesar 5000 dan anak-anak sebesar 3000. Selama musim liburan dan tahun baru penarikan retribusi dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Klatakan,” ujar Ketua Pokdarwis, Kholid Maulana.
Kholid mengatakan, pihaknya mengelola retribusi biaya masuk Kampung Blekok sejak 29 Desember 2018 hingg 1 Januari 2019. Selama empat hari retribusi tiket yang masuk mencapai 40 jutaan. Kholid menambahkan, paling besar pengunjung pada 1 Januari 2019 yang berteapatan dengan masa akhir liburan panjang. Kala itu retribusi tiket yang masuk mencapai 18 jutaan. Oleh karena itu, kata Kholid, selama empat hari pengunjung Kampung Blekok baik dewasa maupun anak-anak sekitar 10 ribu pengunjung. “Angka ini sangat luar biasa mengingat kawasan wisata Kampung Blekok masih baru dilaunching,” tukas Kholid.
Sementara itu destinasi wisata Kampung Kerapu tak kalah hebohnya. Destinasi wisata yang ada di bibir jalan raya Desa Klatakan Kecamatan Kendit itu juga baru dilaunching Bupati Situbondo Dadang Wigiarto dan kini menjadi daya tarik wisatawan dari berbagai daerah di jalur Pantura Jatim.
Adi, wisatawan dari Probolinggo mengaku angkat topi dengan upaya Pemkab Situbondo dalam mensukseskan program tahun kunjungan wisata 2019 dengan membangun sejumlah lokasi wisata baru. “Ini langkah bagus buat Pemkab Situbondo. Dimana wisata Kampung Kerapu mampu menyajikan wahana wisata laut dengan sarana lampu yang eksotik. Terutama disaat malam hari akan bertambah indah pemandanga ditengah lautnya,” pungkasnya. [sawawi]

Tags: