Sigit Haryo Wibisono.
Surabaya, Bhirawa
Sejak Orde Baru (Orba) tumbang, situasi dan kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia terbukti tidak bisa lebih baik di semua sektor. Sebaliknya, kondisi Bangsa saat ini justru terjebak dalam sekat-sekat, energi terkuras akibat konflik internal, dan NKRI pun kian rapuh sehingga hanyut dalam kendali asing yang menggurita.
Posisi dan kondisi tersebut diperparah lagi, kata Ketua Yayasan Kalimsadha Nusantara (YKN), Sigit Haryo Wibisono dengan fakta di lapangan yang menyebutkan kisaran 60 – 70 persen perbankan nasional dan aset sumber daya alam negeri ini sudah pindah ke genggaman asing. “Bukanlah kami anti asing, tetapi tentunya kami tidak mau jika tata kelola negeri ini sampai habis-habisan dikendalikan asing. Utang LN melonjak dahsyat, mayoritas rakyat hidup ala kadarnya buat skdr bertahan, dan integritas NKRI kian tercabik-cabik. Karenanya seluruh elemen bangsa yang ada harus sadar dan segera bangkit untuk mengembalikan kejayaan NKRI seperti sebelumnya,”papar pria yang juga politisi dari partai Golkar, Jumat (23/9).
Ditegaskan pula jika saatnya segenap elemen bangsa lintas RAS dan politik merapatkan barisan, menyatukan tekad, dan saling dukung untuk bangkit. “Saatnya menyadari konflik internal berkepanjangan harus diakhiri. Karena sejatinya itu merugikan, bahkan memberangus potensi hebat NKRI,”tambahnya.
Lewat Pagelaran Wayang Kulit Semar Mbabar Jati Diri yang diadakan bertepatan dengan malam 1 syuro di Sidoarjo, Sigit dengan YKN-nya menggugah kepada tokoh-tokoh nasional dan representasi berbagai elemen masyarakat utuk guyub menuju rekonsiliasi nasional. “Butuh effort dan itikad positif dari semua pihak, termasuk media, agar bangsa ini tidak kian terbenam di balik konflik internal dan eksplorasi ego sentris,”lanjutnya. [cty]
